Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) akhirnya memberikan persetujuan penuh terhadap vaksin COVID-19 buatan Moderna.
Menggunakan nama dagang Spikevax, izin penuh ini menggantikan perizinan sebelumnya yang hanya bersifat darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
Dalam keterangan resminya, FDA menyebut vaksi nSpikevax disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas. Spikevax memenuhi standar ketat FDA untuk keamanan, efektivitas, dan kualitas manufaktur yang diperlukan untuk persetujuan.
"Meski jutaan orang telah menerima vaksin COVID-19 dengan aman, kami menyadari bahwa bagi beberapa orang, persetujuan FDA terhadap vaksin kini dapat menanamkan kepercayaan tambahan untuk mendapatkan vaksinasi," tutur Pelaksana Tugas Komisaris FDA Janet Woodcock, mengutip ANTARA.
Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Belum Merata, Studi Terbaru Ini Sentil Negara-negara Kaya
"Tonggak sejarah hari ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk mengubah arah pandemi ini di AS," ujarnya.
Vaksin COVID-19 Moderna menjadi vaksin kedua di Amerika Serikat yang menerima persetujuan penuh dari FDA. Vaksin COVID-19 Pfizer, Comirnaty, mendapatkan persetujuan penuh untuk digunakan pada orang berusia 16 tahun ke atas pada Agustus 2021.
Vaksin COVID-19 Moderna telah tersedia di bawah otorisasi penggunaan darurat FDA untuk individu berusia 18 tahun ke atas sejak 18 Desember 2020.
Fakta-fakta Vaksin COVID-19 Moderna Spikevax
Seperti namanya, vaksin moderna berasal dari Amerika Serikat. Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation.
Vaksin covid-19 ini berbasis messenger RNA (mRNA) yang memerlukan teknologi penyimpanan khusus, yakni dalam suhu -20 derajat celcius.
Melansir dari laman Global News, berdasarkan hasil penelitian, vaksin Moderna dapat menghasilkan antibodi penawar berbagai varian Covid-19. Varian yang dimaksud antara lain, Beta, Kappa, Delta, hingga Gamma.
Selain itu, kelebihan vaksin moderna dapat diberikan untuk kelompok masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta. Komorbid tersebut antara lain, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati HIV, hingga paru kronis.
Vaksin Moderna hanya akan memberikan efek ringan seperti nyeri sendi, otot, nyeri di bekas tempat suntikan, kelelahan, mual, demam, dan pusing.
Namun, keluhan tersebut biasanya terjadi setelah menerima dosis kedua. Efek samping vaksin moderna ini biasanya sebagai tanda perlindungan dalam tubuh dan akan hilang hanya dalam beberapa hari.