Suara.com - Prediksi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tentang puncak Covid-19 varian Omicron yang diprediksi terjadi pada akhir bulan Februari 2022 menjadi berita hits kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Selasa 1 Februari 2022.
Ada juga manfaat obat antiparasit Ivermectin dalam terapi Covid-19 hingga hasil studi tentang subvarian Omicron BA.2.
Simak rangkuman berita hits kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Penelitian Jepang: Ivermectin Tunjukkan Hasil Positif, Kapan Bisa Diberikan ke Masyarakat Sebagai Obat COVID-19?
Sempat diragukan manfaatnya, penelitian terbaru dari Jepang justru menemukan obat antiparasit ivermectin bermanfaat menanggulangi infeksi COVID-19 varian Omicron.
Bersadarkan penelitian dari Kowa Co Ltd, mengatakan ivermectin, ditemukan efektif untuk mengobati varian COVID-19 Omicron dalam uji coba fase ketiga.
2. Diprediksi Akhir Ferbruari, Menkes: Puncak Kasus Omicron Bisa 6 kali Lipat Lebih Banyak dari Delta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan masyarakat untuk membatasi mobilitas dan selalu waspada agar dapat terhindar dari paparan Covid-19. Ia menyampaikan puncak kasus Covid-19 varian Omicron bisa lebih banyak 3-6 kali lipat dari varian Delta.
Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona Varian Omicron Tingkatkan Risiko Long Covid-19
"Penularan tinggi sekali dan Indonesia pasti akan mengalami ini. Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57.000 per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget. Di negara-negara lain bisa tiga sampai enam kali dibandingkan puncaknya Delta," ujar Menkes Budi seperti dikutip dari ANTARA.
Ia mengemukakan kasus di Amerika Serikat sempat mencapai 800.000 per hari akibat Omicron dibandingkan dengan Delta yang mencapai 250.000 per hari. Di Prancis mencapai 360.000 per hari, lebih banyak dibandingkan dengan Delta yang 60.000 hari.
3. Studi: Subvarian Omicron BA.2 Lebih Menular dan Gampang Menginfeksi yang Sudah Vaksin Covid-19
Sebuah studi terbaru di Denmark mengungkapkan bahwa subvarian BA.2 dari virus corona varian Omicron, lebih mudah menular daripada BA.1 yang lebih umum.
Mutasi itu juga disebut lebih mampu menginfeksi orang yang divaksinasi, sebuah penelitian di Denmark menemukan.
4. Ahli Temukan Kelainan Paru-Paru pada Pasien Covid-19 dengan Sesak Napas
Peneliti dari Oxford, Sheffield, Cardiff, dan Manchester telah mengidentifikasi kelainan pada paru-paru pasien virus corona Covid-19 yang mengalami sesak napas. Hanya saja, kelainan paru-paru pada pasien virus corona Covid-19 ini tidak bisa dideteksi dengan tes rutin.
Studi ini menggunakan pemindaian xenon MRI hiperpolarisasi untuk menemukan kemungkinan kelainan paru-paru pada pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan mengalami sesak napas.
5. Konsultasi Telemedisin Pasien Omicron, Dokter Sarankan Untuk Dilakukan Setiap Hari
Pasien Omicron yang melakukan isolasi mandiri di rumah tetap harus mendapatkan pemantauan dari dokter, salah satunya lewat konsultasi telemedisin. Namun, konsultasi dengan dokter ini sebaiknya dilakukan setiap hari selama masa isolasi mandiri.
Hal ini dikatakan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, melalui pesan elektroniknya, Selasa (1/2/2022), mengutip dari Antara.