Suara.com - Tubuh manusia dilengkapi dengan kelenjar tiroid yang berada pada leher bagian depan. Bentuknya kecil menyerupai kupu-kupu dan melingkar di sekitar sisi tenggorokan.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes, dr. Rochsismandoko, Sp. PD., menjelaskan bahwa tiroid merupakan kelenjar penghasil dua hormon utama, yaitu triodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).
"Fungsi kelenjar tiroid untuk mengatur irama dan detak jantung serta tekanan darah. Selain itu, juga untuk mengatur suhu tubuh dan mengontrol kecepatan tubuh dalam melalukan reproduksi sel," jelas dokter Rochsis dalam diskusi media bersama Bethsaida Hospital di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tubuh manusia akan mengalami gangguan kesehatan apabila kelebihan maupun kekurangan kelenjar atau hormon tiroid. Gangguan fungsi dapat berupa hipertiroid akibat kelebihan hormon tiroid, ataupun hipotiroid, jika tubuh membuat terlalu sedikit hormon tiroid.
Baca Juga: Wanita Lebih Berisiko Alami Gangguan Tiroid, Kenali 5 Gejalanya
"Kedua gangguan ini mempunyai dampak yang serius karena mempengaruhi seluruh metabolisme tubuh. Fungsi hormon tiroid untuk tubuh sangatlah banyak, mulai dari otak, jantung, ginjal, organ reproduksi, liver, saluran cerna, otot, dan tulang," paparnya.
Dokter Rochsis menambahkan, penyakit tiroid menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Harapan hidup pasien penyakit tiroid masih tinggi apabila mendapat pengobatan tepat waktu. Penyakit tersebut biasanya mulai terlihat dengan adanya bengkak pada leher akibat pembesaran kelenjar tiroid.
"Mudah ditemukan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Sekitar 33 persen sampai 65 persen pada orang dewasa biasanya tanpa gejala dan tidak dirasakan oleh pasien," ujarnya.
Menurut dokter Rochsis, sebagian besar penyakit tiroid bersifat jinak. Tetapi, apabila kondisi sudah terlalu parah, pasien bisa alami gejala penekanan tanda-tanda keracunan tiroid.
"Gejalanya seperti gemetar, berdebar-debar, keringat berlebihan, berat badan turun drastis, gelisah. Di saat itu pasien biasanya baru meminta pertolongan dokter," ujarnya.
Baca Juga: Pasien Kanker Tiroid Perlu Rutin Cek Benjolan di Leher Meski Sudah Sembuh, Apa Sebabnya?