Kemenkes Pastikan Jumlah Testing Covid-19 di Indonesia Tidak Menurun

Selasa, 01 Februari 2022 | 14:01 WIB
Kemenkes Pastikan Jumlah Testing Covid-19 di Indonesia Tidak Menurun
Sebagai ilustrasi: Rapid test antigen- Warga menjalani testing Covid-19 di Pasar Poris [Dok Pemkot Tangerang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan menekankan bahwa jumlah testing Covid-19 di Indonesia tidak menurun, seiring meningkatnya kasus Covid-19 karena sebaran virus corona varian Omicron di Tanah Air.

Hal ini diungkap langsung oleh Juru Bicara Kemenkes Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi. Kata Siti Nadia, jumlah testing di Indonesia sudah melebihi target organisasi kesehatan dunia WHO.

"Jumlah testing kita tidak menurun. Dibandingkan bulan Juni Juli dan sudah melebih target WHO 1 berbanding 1000 tes per minggu," ujar Nadia saat dihubungi Suara.com, Rabu (1/2/2022).

Siti Nadia juga mengatakan kapasitas testing akan selalu disesuaikan dengan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sedang berlaku saat ini.

Baca Juga: Varian Omicron Bikin Kasus Infeksi Covid-19 Naik Lagi, Ketua Satgas IDI: Kita Lebih Siap

Termasuk aturan PPKM Jawa-Bali yang memberlakukan PPKM level II hingga 7 Februari 2022 mendatang. Sehingga, lanjut Siti Nadia, berdasarkan level PPKM tersebut, setiap daerah punya target testing dan tracing pelacakan kasus yang harus dipenuhi.

"Dengan adanya level PPKM, dimana salah satu indikator adalah  testing dan tracing, diharapkan kabupaten kota dapat melihat pencapaian testing dan tracing sehingga memenuhi target," tutup Siti Nadia.

Di sisi lain, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menyoroti kasus Covid-19 yang naik secara signifikan.

Pada 21 Januari 2022, ada 1000 kasus Covid-19 baru per hari. Dan dalam hitungan satu minggu, angka lonjakan kasus baru Covid-19 naik tajam, dengan 12.422 kasus baru dalam sehari, dan korban meninggal dunia mencapai 18 orang dalam satu hari.

"Kemudian positivity ratenya dari yang tadinya 0,3 sampai 0,5 persen, jadi ke 15 persen lebih. Jadi secara teoritis bisa lebih berat," ungkap Profesor Zubairi.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia Bertambah Terus Menjadi 2.980 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI