Ganja Terbukti Memengaruhi Otak Walau Sedang Tidak Mabuk, Pria Ini Mengalaminya

Senin, 31 Januari 2022 | 18:59 WIB
Ganja Terbukti Memengaruhi Otak Walau Sedang Tidak Mabuk, Pria Ini Mengalaminya
Ilustrasi ganja. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah analisis baru menunjukkan ganja dapat memengaruhi kemampuan kognisi kaum muda. Mereka menjadi kesulitan belajar, mengingat dan fokus serta mengalami perlambatan pemrosesan otak.

Berdasarkan studi University of Montreal, Quebec, kondisi tersebut dapat bertahan berminggu-minggu. Bahkan ketika orang tersebut tidak menggunakan ganja, lapor NBC News.

“Ketika Anda mengonsumsi ganja, sistem tubuh akan dibanjiri bahan kimia psikoaktif THC (tetrahydrocannabinol), yang dalam jangka pendek sangat hebat dalam membajak sistem penghargaan otak," jelas direktur Program Penggunaan dan Ketergantungan Zat Remaja di Rumah Sakit Anak Boston, Sharon Levy.

Tetapi bukan hanya masalah kognitif langsung yang membuat ilmuwan khawatir. Sebab, penggunaan ganja di usia muda memiliki efek yang bertahan lama.

Baca Juga: Warga Thailand Diperbolehkan Tanam Ganja di Rumah

Sejumlah penelitian menunjukkan kaum muda yang menggunakan ganja memiliki hasil yang buruk dalam berbagai bidang, seperti akademik dan kinerja. Namun, temuan ini masih kontroversial.

Ilustrasi ganja (Unsplash)
Ilustrasi ganja (Unsplash)

Itulah efek samping ganja yang dialami laki-laki bernama Scott Isbell (27). Ia telah merokok ganja sejak usia 17 tahun dan ketika mencapai usia 19 tahun, ia kesulitan dalam bidang akademik.

Nilainya dari A ke B dan dia juga kehilangan teman-temannya. Namun, saat itu ia tetap menggunakan ganja hingga akhirnya ia mengikuti kelas teater.

"Kelas itu melibatkan akting dan menghapal banyak hal. Saya tidak dapat mengingat apa pun. Itu memalukan. Saya merasa seperti selalu mengejar ketinggalan. Otakku macet," jelas Isbell.

Ia pun mencari bantuan dari program kecanduan remaja di Rumah Sakit Anak Boston, di mana terapis dan dokter membantunya mengurangi penggunaan ganja.

Baca Juga: Warga di Thailand Boleh Menanam Ganja di Rumah Untuk Pengobatan Tradisional

Kini, ia telah bekerja sebagai pakar komunikasi dan produser TV di Concord, Massachusetts.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI