Peneliti Temukan Sebagian Pasien Varian Omicron Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19

Senin, 31 Januari 2022 | 12:43 WIB
Peneliti Temukan Sebagian Pasien Varian Omicron Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian orang yang terinfeksi varian Omicron atau sekitar 66 persen pernah terinfeksi virus corona Covid-19 sebelumnya.

Varian Omicron atau varian B.1.1.529 merupakan varian virus corona Covid-19 yang paling menular.

Varian Omicron ini pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Varian Omicron ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.

Bukti awal menunjukkan varian Omicron ini menyebabkan peningkatan risiko infeksi ulang dibandingkan varian virus corona lainnya.

Baca Juga: Mengenal Virus NeoCov, Benarkah Masih Bagian dari Virus Corona?

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Times of India, banyak orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 pada gelombang kedua tertular varian Omicron ini.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Pixabay)

Hal ini seolah menjadi bukti pernyataan para ahli bahwa varian Omicron ini meningkatkan risiko infeksi ulang.

"Infeksi ulang adalah masalah yang tidak bisa diabaikan, apapun variannya. Jika seseorang baru saja pulih dari varian Omicron, mereka tidak bisa langsung mengesampingkan penggunaan maskr karena risiko infeksi ulangnya," Dr Shashank Joshi.

Sementara itu, respons imun yang disebabkan oleh varian Omicron bisa membuat infeksi ulang dari varian yang menjadi perhatian, seperti varian Delta meskipun kecil kemungkinannya.

Para ahli di seluruh dunia telah mengatakan bahwa sejauh ini vaksinasi masih yang terbaik dalam melawan virus corona Covid-19 beserta variannya.

Baca Juga: Peneliti Temukan NeoCov, Virus Corona Jenis Baru yang Disebut Berpotensi Jadi Ancaman Umat Manusia

"Vaksinasi tetap menjadi cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari penyakit parah dan rawat inap akibat varian Omicron. Saya juga mendesak siapa pun yang belum mendapatkannya untuk segera vaksinasi," kata Dr. Jenny Harry.

Banyak juga ahli yang mengatakan vaksinasi dan suntikan booster berkaitan dengan risiko rawat inap dan keparahan infeksi varian Omicron yang lebih rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI