Orangtua Wajib Tahu! Ini 10 Tips Beri Hukuman Kepada Anak Tanpa Menyakiti Perasaan Mereka

Senin, 31 Januari 2022 | 06:05 WIB
Orangtua Wajib Tahu! Ini 10 Tips Beri Hukuman Kepada Anak Tanpa Menyakiti Perasaan Mereka
Ilustrasi: Orangtua Wajib Tahu! Ini 10 Tips Beri Hukuman Kepada Anak Tanpa Menyakiti Perasaan Mereka (pexels.com/@moh-adbelghaffar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingkah anak-anak bisa membuat orangtua kesal hingga marah. Jika sudah begitu, orangtua mungkin akan memberikan hukuman kepada anak untuk menunjukkan sikap tegas.

Meski bagian dari mendidik anak, sikap tegas orangtua juga harus dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat. Itu sangat penting dilakukan agar bisa menghargai perasaan anak.

Sebab bagaimana pun juga, tugas orangtua agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama dan bisa bersikap lebih baik.

Dikutip dari Ruang Guru, berikut sepuluh tips memberikan hukuman kepada anak tanpa menyakiti perasaannya.

Baca Juga: Wartawan Senior Edy Mulyadi Minta Perlindungan ke Dewan Pers Soal Pernyataan 'Tempat Jin Buang Anak'

Ilustrasi anak uring-uringan setelah sunat. (Shutterstock)
Ilustrasi anak menangis. (Shutterstock)

1. Jangan Menghukum Saat Orangtua Masih Emosi
Emosi dan kemarahan yang meledak membuat orangtua langsung memberi hukuman kepada anak tanpa pikir panjang.

Selain berdampak buruk pada psikologi anak, hukuman yang diberikan secara impulsif itu juga akan berdampak buruk pada diri orangtua. Jadi tenangkan diri dan tarik napas panjang terlebih dahulu saat masih emosi dengan anak.

2. Proporsional
Berikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dibuat. Berikan hukuman ringan untuk kesalahan kecil dan hukuman yang berat untuk kesalahan yang fatal. Sesuaikan juga hukuman dengan usia anak.

3. Kursi Hukuman
Ketika anak melakukan kesalahan, tempatkan anak pada sebuah kursi di suatu sudut rumah. Lalu minta anak untuk merenungkan masalahnya ketika duduk di kursi tersebut. Buat perjanjian berapa lama mereka harus duduk di kursi tersebut.

4. Pahami Terlebih Dahulu
Seringkali anak melakukan hal-hal yang tidak orangtua pahami. Untuk itu, orangtua harus berusaha memahami mereka. Sebab, bisa jadi anak tidak memahami bahwa yang dilakukannya salah. Jangan langsung membentak anak dengan sebutan nakal. Tapi, sebaiknya tanyakan dulu alasannya melakukan hal tersebut.

Baca Juga: BUMN Holding Jasa Survei, IDSurvey Genjot Percepatan Vaksinasi Anak

5. Kekuatan Story Telling

Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ksenia Chernaya)
Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Pemahaman anak mengenai mana yang benar dan salah dapat dibangun dengan story telling. Bacakan cerita, lalu diskusikan bagaimana karakter-karakter dalam cerita tersebut menyelesaikan masalah, menghadapi tantangan, dan lain sebagainya. Selain itu membaca cerita bersama bisa menjadi quality time yang baik bersama anak.

6. Manfaatkan Boneka dan Action Figures
Ajarkan anak nilai-nilai positif dengan memanfaatkan boneka atau action figures atau bisa juga dengan cara mengajak anak untuk bermain peran. Kreatiflah menciptakan peran dan cerita. Banyak sekali yang bisa dieksplorasi saat anak bermain boneka/action figures.

7. Berikan Dua Alternatif Pilihan
Ketika anak melakukan hal yang tidak bisa diterima, secara tegas berikan anak dua alternatif pilihan yang aman dan bisa mereka terima. Lalu biarkan anak memilih apa yang akan dilakukannya. Dengan memberikan dua pilihan, anak belajar untuk mengambil keputusan, namun tetap dalam batasan yang ditentukan oleh orangtua.

8. Salurkan Energi Anak Pada Hal-hal yang Positif

ilustrasi anak bermain (pexels/luna lovegood/annisazn)
ilustrasi anak bermain (pexels/luna lovegood/annisazn)

Anak-anak cenderung memiliki energi yang tinggi. Orangtua bisa menyalurkan energi mereka pada hal-hal yang positif. Misalnya, ketika anak berlarian dan memanjat-manjat meja di rumah, sebaiknya aja ia untuk berolahraga di luar rumah.

9. Ekspresikan Lewat Gambar
Salah satu cara memancing anak untuk memahami kesalahannya adalah dengan memintanya untuk menggambarkan apa yang ia perbuat dan apa yang ingin diubah jika bisa mengulangnya lagi. Hal ini dapat membuat anak merenungkan kesalahannya dan memikirkan cara lain yang lebih baik.

10. Hukuman dan Pujian
Jika anak telah menjalani hukuman dan telah memahami kesalahannya, berikan juga apresiasi kepadanya. Penghargaan dan pujian kepada anak dapat membuatnya mudah menerima kritik sehingga tidak mudah menyerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI