Pria Wajib Tahu, Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Ereksi Berkelanjutan Dalam 24 Jam!

Minggu, 30 Januari 2022 | 20:00 WIB
Pria Wajib Tahu, Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Ereksi Berkelanjutan Dalam 24 Jam!
Ilustrasi corona virus. (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Batuk, kehilangan indra penciuman dan hidung yang meler terus-menerus merupakan gejala umum virus corona Covid-19.

Tapi, banyak orang mungkin tidak tahu bahwa virus corona Covid-19 bisa menyebabkan efek samping merugikan pada penis pria dalam 24 jam.

Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan ereksi terus-menerus, yang disebut priapisme dalam 24 jam setelah infeksi.

Penyebab lain dari priapisme ini tidak jelas, Tapi, virus corona Covid-19 bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Diduga Kena Covid-19, Remaja Lelaki Ini Alami Ereksi Terus Menerus Lebih dari Satu Hari

Dalam laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal Urology, petugas medis di Wina, Austria, menceritakan seorang anak laki-laki usia 12 tahun dengan priapisme.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Anak laki-laki itu telah mengalami ereksi terus menerus selama lebih dari satu hari sejak tiba di rumah sakit.

Priapismus iskemik, bentuk paling umum dari priapisme. Kondisi ini disebabkan oleh darah yang tidak dapat keluar dari penis.

Tanpa pengobatan medis, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan atau disfungsi ereksi.

Umumnya, dokter akan menggunakan jarum untuk menusuk penis dan mengalirkan sebagian darah. Tapi, tindakan ini tidak berhasil dilakukan dan justru membuat anak itu kesakitan.

Baca Juga: Benarkah Minum Anggur Merah Bisa Cegah Infeksi Virus Corona Covid-19? Ini Himbauan Ahli

Kemudian, anak itu diberi anestesi agar dokter bisa melakukan upaya lain. Meskipun beberapa tusukan jarum telah membuat penisnya sedikit melemah.

Tapi, pasien justru mengalami priapismus berulang dalam 24 jam meskipun tidak mengalami rasa sakit apapun.

Hasil pemindaian pun menunjukkan adanya beberapa pembekuan darah di corpora cavernosa, jaringan spons di batang penis yang terisi darah sehingga memicu ereksi.

Pada akhirnya, para dokter mengatasi masalah tersebut dengan mengoleskan kompres es dan kompresi pada perineum, yang merupakan area kulit antara alat kelamin dan anus.

Tetapi, anak laki-laki itu kembali ke rumah sakit tiga hari kemudian dengan ereksi dan rasa sakit yang khas.

Lalu, ia dirujuk ke spesialis untuk memastikan dirinya tidak memiliki kelainan darah, seperti penyakit sel sabit yang mungkin menyebabkan ereksi berulang.

Setelah semua masalah medis tidak ditemukan, anak itu kembali sehat sepenuhnya setelah 8 minggu.

Sementara, dokter baru mengetahui bahwa anak itu sempat didiagnosis terinfeksi virus corona Covid-19 7 minggu sebelum kejadian,

Karena itu, dokter menduga bahwa priapisme yang dialami anak tersebut disebabkan oleh virus corona Covid-19.

"Priapisme didefinisikan sebagai ereksi penis yang tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual yang berlangsung lebih dari empat jam," kata Stephan Brönimann dan rekan di Universitas Kedokteran Win dikutip dari The Sun.

Beberapa kasus priapismus iskemik telah dipublikasikan, kebanyakan dari mereka mempengaruhi pasien dengan gejala parah yang memerlukan rawat inap dan masuk ICU.

Virus corona memang bisa meningkatkan risiko darah menggumpal. Bahkan, hal ini sering menjadi penyebab kematian pasien virus corona.

Petugas medis melaporkan dalam The American Journal of American Medicine bahwa mereka percaya virus corona bisa menyebabkan gumpalan darah di penis, yang membuat seseorang ereksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI