Jangan Abaikan Kebiasaan Buang Air Besar Setelah Makan, Bisa Jadi Ini Tanda Masalah Kesehatan!

Minggu, 30 Januari 2022 | 16:27 WIB
Jangan Abaikan Kebiasaan Buang Air Besar Setelah Makan, Bisa Jadi Ini Tanda Masalah Kesehatan!
Ilustrasi buang air besar. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mungkin mengira kebiasaan buang air besar (BAB) setelah makan adalah kebiasaan yang sehat. Tapi faktanya, tidak demikian.

Kebiasaan buang air besar (BAB) setelah makan harus diwaspadai dan segera diperiksakan.

Karena, seseorang membutuhkan sekitar 6-8 jam untuk makanan melewati lambung dan usus setelah makan. Kemudian makanan masuk ke dalam usus besar untuk pencernaan lebih lanjut, asimilasi dan penyerapan.

Setelah itu, makanan baru bisa dikeluarkan dari tubuh dengan cara BAB. Bila Anda mengira makanan yang dikonsumsi akan hilang dalam beberapa jam, Anda salah.

Baca Juga: Tertular Virus Corona Covid-19 Tanpa Kontak Dekat dengan Pasien Positif, Bagaimana Bisa Seperti Itu?

Anda harus tahu penyebab keseringan buang air besar setiap kali selesai makan. Refleks gastrokolik adalah refleks fisiologis yang mengontrol motilitas saluran pencernaan bagian bawah setelah makan.

Ilustrasi buang air besar (Unsplash/Giorgio Trovato)
Ilustrasi buang air besar (Unsplash/Giorgio Trovato)

Dorongan untuk buang air besar setelah makan sering disebut refleks gastrokolik. Dalam hal ini, respons dipicu di usus besar setelah makanan dimakan dan itu menyebabkan kontraksi usus besar.

Kontraksi kolon setelah konsumsi makanan ini mendorong makanan yang dicerna dalam tubuh menuju rektum untuk buang air besar.

Kondisi ini seringkali dialami orang dengan sindrom iritasi usus besar. Karena, mereka memiliki respons yang lebih tinggi terhadap refleks gastrokolik.

Oleh sebabn itu, BAB setelah makan itu justru membuang makanan yang dikonsumsi 1-2 hari sebelumnya, bukan makanan yang baru saja dikonsumsi.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Covid-19 Menular Lewat Tinja? Ini Temuan Ahli

Penyebab Refleks Gastrokolik

Ada berbagai penyebab yang menyebabkan refleks gastrokolik pada seseorang. Menurut para ahli, penyebab umumnya adalah alergi makanan, intoleransi makanan, kecemasan, gastritis, penyakit radang usus kronis dan kondisi medis lain yang mendasarinya.

Selain itu dilansir dari laman Times of India, perubahan mikrobioma usus juga dapat menyebabkan refleks tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya infeksi.

Banyak penelitian juga mengaitkan diabetes dengan refleks ini. Para ahli juga mengaitkan konsumsi makanan pedas, mengonsumsi minuman berkarbonasi, merokok, minum alkohol, kebiasaan diet yang buruk, aktivitas fisik yang kurang, obat-obatan tertentu, produk susu pemicu BAB setelah makan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI