Benarkah Virus NeoCov Lebih Mematikan dari Virus Corona Covid-19? Ini Kata Ahli!

Minggu, 30 Januari 2022 | 15:30 WIB
Benarkah Virus NeoCov Lebih Mematikan dari Virus Corona Covid-19? Ini Kata Ahli!
Ilustrasi virus Corona Covid-19, virus NeoCov. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan di China telah memperingatkan mengenai virus baru yang disebut NeoCov. Virus NeoCov ini merupakan virus yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah MERS-CoV.

NeoCoV membawa serta potensi gabungan tingkat kematian yang tinggi dari MERS-CoV, di mana rata-rata 1 dari 3 orang yang terinfeksi meninggal dunia.

Selain itu, peneliti mengatakan virus NeoCov ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari virus corona Covid-19.

"Selanjutnya, penelitian kami menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia tidak memadai untuk melindungi manusia dari kemungkinan infeksi akibat virus NeoCov ini," kata peneliti dikutip dari Times of India.

Namun, studi ini belum ditinjau oleh rekan sejawat dan telah dirilis dalam bentuk pracetak.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

"Mempertimbangkan mutasi ekstensif di wilayah RBD dari varian SARS-CoV-2, terutama varian Omicron yang sangat bermutasi. Virus baru ini mungkin memiliki potensi laten untuk menginfeksi manusia melalui adaptasi lebih lanjut," tambahnya.

Sebelumnya, virus NeoCov telah dikaitkan dengan wabah di negara-negara Timur Tengah pada 2012 dan 2015.

Virus NeoCov ini sangat mirip dengan virus corona Covid-19 yang menyebabkan pandemi. Virus NeoCov yang ditemukan pada kelelawar di Afrika Selatan telah menyebar secara eksklusif di antara hewan-hewan ini.

"Tapi, mutasi lebih lanjut bisa membuat virus NeoCov ini berpotensi berbahaya," jelasnya.

Baca Juga: WHO Sebut Anak Remaja Sehat Tak Perlu Suntikan Booster Vaksin Covid-19, Ini Sebabnya!

Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa virus NeoCoV dan kerabat dekatnya, PDF-2180-CoV, dapat menggunakan beberapa jenis enzim pengubah Angiotensin 2 (ACE2) kelelawar dan ACE 2 pada manusia untuk menginfeksi sel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI