Bukan Ruam, Ahli Temukan Efek Samping Baru Booster Vaksin Pfizer pada Kulit!

Minggu, 30 Januari 2022 | 10:00 WIB
Bukan Ruam, Ahli Temukan Efek Samping Baru Booster Vaksin Pfizer pada Kulit!
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin Pfizer (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kini, upaya memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 sedang ditingkatkan di tengah munculnya berbagai varian virus corona, salah satunya suntikan booster dari vaksin Pfizer.

Sebuah studi di International Journal of Dermatology pun menemukan efek samping baru dari suntikan booster vaksin Pfizer yang terlihat pada kulit.

Studi itu menemukan kasus pemfigoid bulos yang muncul setelah seseorang mendapatkan suntikan booster vaksin Pfizer.

Pemfigoid bulosa adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan lepuh besar berisi cairan.

Para peneliti melaporkan kasus-kasus pasien dengan pemfigoid bulosa, empat di antaranya memiliki pemfigoid bulosa onset baru setelah vaksinasi dan tiga memiliki eksaserbasi pasca-vaksinasi dari pemfigoid bulosa sebelumnya.

Sampai sekarang, para ahli mengamati empat pasien dengan pemfigoid bulosa onset baru dan tiga pasien dengan eksaserbasi pemfigoid bulosa sebelumnya setelah vaksinasi di rumah sakit rujukan.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pexels)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pexels)

Dua di antara 4 kasus dengan penyakit onset baru, pemfigoid bulosa terjadi setelah seseorang mendapatkan dosis kedua vaksin CoronaVac, yang tidak aktif dan dua di antaranya setelah mendapatkan dosis pertama vaksin mRNA Pfizer-BioNTech.

"Di sisi lain, ketiga pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah sebelumnya divaksinasi dengan CoronaVac yang tidak aktif," kata peneliti dikutip dari Express.

Menurut para peneliti, periode latensi untuk efek samping caksin Covid-19 ini bervariasi antara 2 minggu hingga 1 bulan setelah vaksinasi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Menggila, Menag Yaqut Cholil Minta Tahun Baru Imlek Dirayakan Sederhana

Jangka waktu terpendek sebelum gejala muncul adalah satu minggu setelah dosis pertama pada satu pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI