Tegas! Paus Fransiskus Sebut Menyebarkan Hoaks Seputar COVID-19 Termasuk Pelanggaran HAM

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 29 Januari 2022 | 06:15 WIB
Tegas! Paus Fransiskus Sebut Menyebarkan Hoaks Seputar COVID-19 Termasuk Pelanggaran HAM
Paus Fransiskus memimpin ibadah misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (24/12) malam waktu setempat. Filippo MONTEFORTE / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Disinformasi akibat penyebaran berita palsu dan hoaks seputar COVID-19 menjadi tantangan dalam penanganan pandemi.

Terkait hal ini, Paus Fransiskus mengatakan penyebaran berita palsu dan disinformasi tentang COVID-19 dan vaksin, termasuk oleh media Katolik, adalah pelanggaran hak asasi manusia.

Pernyataan itu dia sampaikan kepada anggota catholicfactchecking.com, sebuah konsorsium media Katolik yang lamannya bertujuan untuk "mengklarifikasi berita palsu dan informasi yang menyesatkan" tentang vaksin COVID.

"Diberi informasi yang benar, dibantu untuk memahami situasi berdasarkan data ilmiah dan bukan berita palsu, adalah hak asasi manusia," kata Paus.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Berita Palsu, Disinformasi tentang COVID-19 Adalah Pelanggaran HAM

ilustrasi hoaks, ilustrasi hoax, UU ITE. [Envato Elements]
ilustrasi hoaks, ilustrasi hoax, UU ITE. [Envato Elements]

"Informasi yang benar harus dipastikan terutama bagi mereka yang kurang memiliki sarana, bagi yang paling lemah, dan bagi mereka yang paling rentan," katanya.

Fransiskus mengecam penyebaran "infodemik", yang menurutnya merupakan distorsi realitas berdasarkan ketakutan, berita palsu atau rekaan, dan "informasi yang diduga ilmiah".

Orang-orang yang percaya berita palsu tidak boleh ditempatkan di "area terpisah" atau diisolasi, tetapi harus diterangkan mengenai kebenaran ilmiah.

"Berita palsu harus disangkal, tetapi setiap orang harus selalu dihormati, karena mereka sering mempercayainya tanpa kesadaran atau tanggung jawab penuh," kata Paus Fransiskus.

Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan, Paus berusia 85 tahun itu berbicara tentang isu disinformasi COVID.

Baca Juga: Soal Mandeknya Kasus HAM di Indonesia, Mahfud MD: Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Sering Bercampur Urusan Politis

Tiga minggu lalu, dia mengutuk misinformasi ideologis yang "tidak berdasar" tentang vaksin, mendukung kampanye imunisasi nasional, dan menyebut perawatan kesehatan sebagai kewajiban moral. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI