Hits Kesehatan: Aliando Syarief Idap Gangguan Mental OCD, Kakek Ketagihan Divaksinasi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 28 Januari 2022 | 09:09 WIB
Hits Kesehatan: Aliando Syarief Idap Gangguan Mental OCD, Kakek Ketagihan Divaksinasi Covid-19
Aktor dan pesinetron Aliando Syarief [Suara.com/Puput Pandansari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Aliando Syarief mengaku mengidap gangguan mental OCD. Wah, bagaimana kabar lebih lanjutnya ya? Di sisi lain, ada kisah seorang kakek berusia 85 tahun yang mengaku ketagihan mendapat suntikan vaksin Covid-19. Hal tersebut, kata si kakek, membuat tubuhnya makin sehat.

Berita mengenai Aliando yang didiagnosis memiliki masalah gangguan mental OCD dan kakek ketagihan suntik vaksin Covid-19 masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer edisi Jumat (28/1/2022) berikut ini.

1. Aliando Syarief Idap Gangguan Mental OCD, Kenali 3 Penyebabnya

Aliando Syarief (instagram/@aliandooo)
Aliando Syarief (instagram/@aliandooo)

Aliando Syarief baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya memiliki gangguan mental, OCD (Obsessive compulsive disorder).

Baca Juga: Kunci Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 Varian Omicron: Vaksin Booster dan Protokol Kesehatan

"Gue kena musibah, didiagnosis kena OCD yang ekstrem," kata Aliando Syarief dalam video Live Instagram dikutip Kamis (27/1/2022).

Baca selengkapnya

2. Mengaku Tubuhnya Menjadi Lebih Sehat, Pria 85 Tahun Ini Ketagihan Vaksin Covid-19 hingga Disuntik Belasan Kali

Brahmdeo Mandal (Facebook)
Brahmdeo Mandal (Facebook)

Seorang pria bernama Brahmdeo Mandal (85) asal Bihar, India, mengaku telah menerima 11 dosis vaksin Covid-19 dalam waktu beberapa bulan saja.

Pada Januari lalu, Mandal kembali berencana mendapat vaksin virus corona untuk ke-12 kalinya. Tetapi aksinya dihentikan oleh petugas kesehatan.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Omicron Tidak Seperti Delta, Strateginya Sedikit Beda, Puncaknya Mungkin Sebulan Lagi

Baca selengkapnya

3. Puluhan Pegawai Kemensos yang Positif Covid-19 Diisolasi di Jaktim dan Bekasi

Puluhan pegawai Kemensos yang positif Covid-19 akan diisolasi di Jakarta Timur dan Bekasi. Foto: Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR di Jakarta, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Puluhan pegawai Kemensos yang positif Covid-19 akan diisolasi di Jakarta Timur dan Bekasi. Foto: Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR di Jakarta, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sebanyak 60 pegawai di Kementerian Sosial (Kemensos) Pusat dinyatakan positif Covid-19. Kemensos memberikan tempat isolasi mandiri bagi pegawai tersebut yang membutuhkan.

Puluhan pegawai di Kemensos itu terungkap terpapar Covid-19 pasca melakukan tes swab PCR. Sebelumnya pegawai di lingkungan Kemensos di Kantor Pusat Jakarta maupun pegawai di Balai-Balai Kemensos.

Baca selengkapnya

4. Menkes Budi Kembali Imbau Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Gejala Ringan Cukup Lakukan Isoman di Rumah

Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin meminta warga yang positif Covid-19 tapi tidak bergejala atau memiliki gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri atau isoman di rumah.

Imbauan itu juga berlaku untuk pasien yang terkonfirmasi positif virus corona varian omicron.

Baca selengkapnya

5. Dinilai Paling Mutakhir, Bisakah Teknologi BESS Obati Lumpuh Total Akibat Saraf Kejepit?

Ilustrasi saraf kejepit. (Shutterstock)
Ilustrasi saraf kejepit. (Shutterstock)

Pengobatan endoskopi tulang belakang generasi ketiga, Biportal Endoscopic Spine Surgery atau BESS, disebut sebagai yang teranyar untuk mengobati saraf kejepit herniasi nukleus pulposus (HNP).

Bahkan keunggulan teknologi BESS disebut-sebut keberhasilannya mencapai lebih dari 90 persen, dan dapat menurunkan nyeri hebat saraf terjepit hingga ke tingkat 0.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI