Suara.com - Praktik membunyikan tulang atau kretek tulang, yang dalam istilah medis disebut chiropractic sedang ramai diburu dan diminati masyarakat Indonesia.
Pasalnya, praktik ini diklaim dapat membuat pasien chiropractic merasakan sensasi ringan dan rileks usai tulang tekan hingga keluar bunyi 'kretek'.
Perlu diketahui, chiropractic adalah terapi yang dilakukan dengan cara dipijat, lalu di akhir sesi bisanya tulang belakang akan dibunyikan dengan gerakan tertentu.
Fenomena ini kemudian menuai tanggapan Spesialis Bedah Saraf, dr. Ibnu Benhadi. Ia mengatakan, dirinya tidak melarang tapi juga tidak lantas merekomendasikan praktik tersebut.
Baca Juga: Daftar Harga Rokok 2022 Naik, Perokok Siap-siap Kantong Bisa Jebol!
Dulu, kata dokter Ibnu, pernah ada seorang pasien dengan masalah tulang belakang yang meleset. Pasien tersebut berani menjalani praktik chiropractic tanpa menunjukan hasil rontgen tulang belakangnya yang meleset dari tempat seharusnya.
"Saya tidak tahu kelanjutannya apa yang ia alami, karena ia tidak balik lagi," ujar dr. Ibnu dalam acara Diskusi Media, Brain and Spine Center, RSU Bunda Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Dokter Ibnu menambahkan, apabila ingin melakukan praktik kretek tulang ini, ia menyarankan sebaiknya menunjukan foto pemeriksaan tulang belakang, dan tidak ada keluhan berarti.
"Tapi saya tidak menyarankan kretek-kretek tulang bagi yang tulang belakang bermasalah, karena akan membuat ligamen atau saraf tulang lebih rusak," ungkapnya.
Sehingga alih-alih menjalani praktik kretek tulang, ia menyarankan orang dengan masalah tulang belakang menjalani fisioterapi.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Gelisah agar Tidak Berlarut-larut, Yuk Terapkan!
Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik akibat cedera atau penyakit.
"Saran saya jangan di kretek-kretek, fisioterapi paling aman, karena tindakannya akan berjenjang dan bertahap, serta lebih aman," tutup dokter Ibnu.