Suara.com - Aliando Syarief baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya memiliki gangguan mental, OCD (Obsessive compulsive disorder).
"Gue kena musibah, didiagnosis kena OCD yang ekstrem," kata Aliando Syarief dalam video Live Instagram dikutip Kamis (27/1/2022).
Aliando Syarief mengaku sudah menderita OCD ekstrem selama 2 tahun sejak 2019. Tetapi sebelumnya, ia juga pernah menderita penyakit tersebut di kelas 2 SD.
"Cukup mengganggu karena rasanya campur aduk. Kita kayak berantem sama pikiran sendiri," tutur Aliando Syarief.
Baca Juga: Selain Gangguan Mental OCD Ekstrem, Aliando Syarief Positif COVID-19 hingga Dimanfaatkan Orang
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif adalah jenis gangguan kecemasan kronis atau jangka panjang. Gangguan mental ini menyebabkan orang memiliki pikiran yang tak terkendali.
Obsesif merupakan pikiran, ide atau impuls yang terus-menerus mundul dan tak terkendali dalam benak seseorang. Sedangkan, kompulsif adalah perilaku, tindakan atau ritual yang dilakukan berulang.
Penyakit kesehatan mental ini sering dimulai pada masa kanak-kanak, remaja atau dewasa muda. Umumnya, gejala mulai muncul saat usia di bawah 20 tahun.
Sejauh ini, dilansir dari Hellosehat, para ilmuwan masih belum menemukan penyebab OCD. Namun, ada beberapa faktor mungkin berpengaruh terhadap timbulnya penyakit tersebut. Berikut sejumlah penyebab OCD.
1. Faktor biologis
Baca Juga: Benarkah Minum Anggur Merah Bisa Cegah Infeksi Virus Corona Covid-19? Ini Himbauan Ahli
Beberapa studi menemukan OCD bisa terjadi karena perubahan bahan kimia alami di otak, seperti serotonin atau fungsi otak. Orang dengan penyakit ini mungkin memiliki serotonin yang tidak cukup sehingga cenderung mengurangi perilaku yang sama berulang kali.
2. Faktor genetik
OCD juga bisa merupakan penyakit keturunan, tapi belum diketahui gen yang mempengaruhi masalah kesehatan mental ini.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan bisa menjadi penyebab OCD, termasuk trauma masa kecil, infeksi streptococcus atau Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal Infections (PANDAS) dan perilaku obsesif kompulsif karena mengamati anggota keluarga.