Suara.com - Lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir mendapatkana perhatian dari epidemiolog. Apa katanya?
Epidemiolog dari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Defriman Djafri mengatakan ada dua kunci menekan lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Pertama, masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan segera mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Tetaplah mematuhi prokes dalam setiap aktivitas, dan dapatkan vaksinasi sesegera mungkin," kata Defriman.
Selama pandemi COVID-19 masih berlangsung, protokol kesehatan menjadi kunci penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah penularan COVID-19.
Baca Juga: Waspada Covid-19, Aktivitas Pemain Persebaya Dalam Pengawasan Ketat
Defriman juga mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan booster dalam rangka meningkatkan proteksi diri.
"Jika booster telah tersedia agar disegerakan, jangan ada keragu-raguan lagi terhadap vaksin, ini ikhtiar untuk memproteksi diri dan melindungi keluarga dan orang lain," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai respons kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19 saat ini, maka harus dilakukan deteksi secara dini dan pelacakan yang masif, serta diikuti isolasi yang terpusat di bawah pengawasan untuk mendukung pengendalian kasus COVID-19.
"Strategi pengendalian itu sama saja tidak ada yang berubah, yang terpenting kepedulian dan sense of emergency kepala daerah dan perangkatnya tetap konsisten melakukan yang terbaik dalam upaya pengendalian dan keselamatan masyarakat," tuturnya.
Kasus COVID-19 diharapkan dapat kembali menurun, dan masyarakat senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: 6 Dari 21 Mahasiswa UIN Satu Tulungagung yang Positif Covid Memiliki Gejala Varian Omicron
Pada 27 Januari 2022, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah sebanyak 8.077 orang, sementara pada 26 Januari 2022 kasus COVID-19 secara nasional mengalami penambahan sebanyak 7.010 orang, dan pada 25 Januari 2022 kasus COVID-19 bertambah 4.878 orang. [ANTARA]