Peneliti Temukan Olahraga Sepeda Bisa Picu Inkontinensia Urine dan Disfungsi Seksual, Begini Hasil Studinya

Kamis, 27 Januari 2022 | 18:09 WIB
Peneliti Temukan Olahraga Sepeda Bisa Picu Inkontinensia Urine dan Disfungsi Seksual, Begini Hasil Studinya
ilustrasi orang bersepeda (Pixnio/Marko Milivojevic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19 melanda, orang-orang mulai beralih olahrag di rumah, seperti yoga hingga olahraga sepeda stasioner di rumah.

Tapi, seorang wanita yang rutin melakukan olahraga sepeda stasioner mengaku mengalami inkontinensia urine.

Pakar kesehatan mengatakan bahwa tekanan dari kursi sepeda pada perineum (area genital) dapat menyebabkan masalah inkontinensia urine, gairah seksual dan memicu nyeri genital serta mati rasa pada wanita maupun pria.

Dr Philippa Kaye menulis tentang kemungkinan hubungan antara olahraga sepeda stasioner dengan inkontinensia urine pada wanita baru-baru ini.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 300 atlet triatlon wanita yang sering bersepeda menemukan 1 dari 3 di antaranya menderita inkontinensia dan nyeri panggul.

Ilustrasi bersepeda. (pexels)
Ilustrasi bersepeda. (pexels)

Para ahli juga menemukan pengendara sepeda wanita dapat mengalami penurunan sensitivitas vagina dan labial, serta infeksi saluran kemih.

Terapis fisik yang menangani masalah dasar panggul, mengatakan keluhan nyeri panggul merupakan keluhan umum di antara pengendara sepeda.

Hal itu karena olahraga ini melibatkan tekanan pada area dasar panggul. Beberapa pengendara sepeda mungkin mengeluh sakit, kesemutan, mati rasa, atau inkontinensia urine. Gejala-gejala tersebut umumnya ditemukan pada wanita tetapi juga dapat terjadi pada pria.

Sebuah studi yang melihat korelasi antara pengendara sepeda wanita dan disfungsi seksual menemukan bahwa hampir 54 persen pengendara sepeda waktu memiliki masalah disfungsi seksual wanita, 58 persen mengeluhkan mati rasa pada alat kelamin, dan 69 persen mengalami nyeri di daerah genital.

Baca Juga: Benarkah Minum Anggur Merah Bisa Cegah Infeksi Virus Corona Covid-19? Ini Himbauan Ahli

Menurut penelitian, frekuensi dan durasi bersepeda tidak terkait dengan disfungsi seksual wanita. Tapi dilansir dari Fox News, frekuensi mati rasa berkorelasi dengan penurunan gairah, orgasme, dan kepuasan selama hubungan seksual. Sedangkan, frekuensi nyeri secara signifikan mengurangi gairah, orgasme, dan pelumasan genital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI