Vaksin AstraZeneca Disebut-sebut Bisa Sebabkan Mielitis Transversa, Apa Itu?

Kamis, 27 Januari 2022 | 15:06 WIB
Vaksin AstraZeneca Disebut-sebut Bisa Sebabkan Mielitis Transversa, Apa Itu?
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin AstraZeneca yang sekarang diebut sebagai Vaxzevria oleh Medicines and Healthcare Regulatory Agency (MHRA), telah dikaitkan dengan kasus mielitis transversa.

Mielitis transversa adalah masalah neurologis yang merupakan peradangan sumsum tulang belakang.

MHRA mengatakan mielitis transversa ini menyebabkan kelemahan otot, nyeri punggung yang terlokalisasi atau menyebar dan masalah kandung kemih. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gejala usus dan perubahan sensasi.

Karena itu, MHRA menginstruksikan bahwa dosis lebih lanjut dari vaksin AstraZeneca ini tidak boleh diberikan pada orang yang mengalami gejala mielitis transversa sebelumnya.

Para ahli menjelaskan mielitis transversal ini bisa terjadi karena gangguan neurologis sering kali merusak bahan isolasi yang menutupi serat sel saraf atau mielin.

Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Pexels)
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Pexels)

Dengan demikian, pesan yang dikirim sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh terganggu. Pasien akan membutuhkan pengobatan untuk mielitis transversa termasuk obat-obatan dan terapi rehabilitatif.

Melalui pengobatan itu, ahli berharap pasien bisa pulih. Jika tidak, minimal pasien tidak mengalami cacat berat akibat serangan tersebut.

Gejala mielitis transversa dapat berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa minggu. Rasa sakit akibat kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba di punggung bawah dan menjalar ke kaki, lengan, dada atau perut.

Kondisi ini mungkin bisa menimbulkan sensasi abnormal, seperti mati rasa, kesemutan, rasa dingin dan terbakar.

Baca Juga: WHO: Varian Virus Corona Selanjutnya akan Lebih Menular dari Omicron

"Beberapa orang juga bisa merasa sangat sensitif terhadap sentuhan ringan pakaian atau panas atau dingin yang ekstrim," kata ahli dikutip dari Express.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI