Suara.com - Baru-baru ini ramai diberitakan bahwa virus corona varian omicron dapat bertahan lebih lama pada kulit dan plastik dibandingkan dengan varian COVID-19 sebelumnya.
Para ilmuwan di Jepang baru-baru ini melakukan penelitian yang menemukan varian omicron mungkin memiliki "stabilitas lingkungan" tinggi yang membantunya tetap menular di luar hanya orang yang bernapas satu sama lain.
Kemampuan untuk bertahan lama di permukaan yang berbeda mungkin telah membantu omicron melampaui varian delta untuk menjadi varian COVID-19 yang dominan. Berdasarkan angka varian omicron dapat bertahan selama 193,5 jam di permukaan plastik.
Varian alpha bertahan selama 56 jam, sedangkan varian beta bertahan selama 191,3 jam. Demikian pula, varian gamma bertahan di plastik selama 59,3 jam dan varian delta bertahan selama 114 jam. Demikian seperti dilansir dari Desert News.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Varian Omicron Sebabkan 99,9 Persen Kasus Positif di Amerika Serikat
Di kulit, omicron bisa bertahan selama 21,1 jam. Varian alpha bertahan selama 19,6 jam, yang merupakan yang tertinggi dari semua varian COVID-19 lainnya.
“Studi ini menunjukkan bahwa varian omicron juga memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara VOC (varian yang menjadi perhatian), yang menunjukkan bahwa stabilitas tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian omicron menggantikan varian delta dan menyebar dengan cepat,” tulis para penulis, dilansir dari Euro News.
Oleh karena itu, kata para peneliti, sangat menyarankan gar praktik pengendalian infeksi (kebersihan tangan) saat ini menggunakan disinfektan … seperti yang diusulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.”