Ahli Temukan Tes Mata Sederhana untuk Memindai Risiko Serangan Jantung

Rabu, 26 Januari 2022 | 16:45 WIB
Ahli Temukan Tes Mata Sederhana untuk Memindai Risiko Serangan Jantung
Ilustrasi serangan jantung. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Risiko serangan jantung bisa dideteksi dengan pemeriksaan medis. Tetapi, tes mata sederhana bisa memprediksi risiko Anda terkena serangan jantung mematikan.

Para ilmuwan telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang menganalisis pemindaian mata untuk memprediksi risiko serangan jantung seseorang.

Pemindaian mata untuk mendeteksi serangan jantung bisa dilakukan dengan cara memperhatikan perubahan pembuluh darah kecil di retina. Perubahan ini bisa mengindikasikan penyakit pembuluh darah, termasuk jantung.

Sistem AI dilatih oleh para ilmuwan Universitas Leeds untuk memindai mata dan menemuakn orang-orang yang kemungkinan mengalami serangan jantung.

Baca Juga: Cek Sekarang, Ini 5 Jenis Ruam Kulit Pertanda Infeksi Virus Corona Covid-19!

Dalam jurnal Nature Machine Intelligence, para peneliti mengatakan sistem AI sekitar 70 hingga 80 persen akurat dalam memprediksi risiko serangan jantung.

Ilustrasi Serangan Jantung/freepik/jcomp
Ilustrasi Serangan Jantung/freepik/jcomp

Karena itu, sistem AI ini digunakan untuk memantau kardio melalui pemeriksaan mata. Sistem ini bisa menjadi pengubah permainan dalam skrining tanda-tanda penyakit jantung pada pasien.

“Penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia dan pembunuh terbesar kedua di Inggris. Hal ini menyebabkan penyakit kronis dan kesengsaraan di seluruh dunia," kata Profesor Alex Frangi, seorang Turing Fellow di Alan Turing Institute dikutip dari The Sun.

Menurut Alex, pemindaian retina mata relatif murah dan secara rutin digunakan di banyak praktik ahli kacamata. Pemindaian juga dapat digunakan untuk melacak tanda-tanda awal penyakit jantung.

Chris Gale, Profesor Kedokteran Kardiovaskular di University of Leeds dan Konsultan Kardiologis di Leeds Teaching Hospitals NHS Trust, mengatakan sistem AI memiliki potensi untuk mengidentifikasi individu yang melakukan pemeriksaan mata rutin memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih besar.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir di Eropa, Begini Kata WHO

Hal itu terjadi setelah mereka mengungkapkan sebuah penelitian yang menemukan bahwa setengah sendok makan makanan pokok dapur setiap hari dapat memangkas risiko kematian akibat penyakit jantung atau kanker.

Orang yang makan banyak sayuran, ikan, buah, kacang-kacangan dan biji-bijian dianggap lebih sehat dan hidup lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI