Suara.com - Bidan memiliki peran penting dalam kesehatan ibu dan bayi. Selain memeriksa kondisi kehamilan, edukasi makanan sehat untuk ibu hamil juga penting untuk disampaikan.
Nutrisi yang tepat merupakan modal awal pertumbuhan agar bayi dapat lahir dengan sehat dan tumbuh optimal setelah lahir. Pemenuhan gizi selama kehamilan juga dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.
Stunting ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Selain itu, stunting juga dapat mencegah anak mencapai potensi fisik dan kognitifnya. Dan anak dengan stunting berisiko rentan terhadap penyakit menular dan kronis di masa dewasa.
"Pemenuhan nutrisi selama kehamilan juga menentukan berat badan janin. Berat badan merupakan salah satu indikator perkembangan janin yang harus diperhatikan ibu selama kehamilan," jelas CoE Medical Manager Good Doctor Technology Indonesia, dr. Wawan Harimawan.
Baca Juga: Salut, Ayah Tukang Ojek dan Ibu Penjahit, Kedua Anaknya Jadi Orang Sukses
Bayi dengan berat badan lahir rendah mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Good Doctor pun memberikan tips beberapa jenis makanan yang bisa ibu konsumsi untuk menambah berat badan janin secara sehat, yaitu susu, yogurt, keju, kacang-kacangan, kecambah, kedelai, ayam, ikan, telur, dan sayuran berdaun hijau.
Angka kematian ibu dan bayi juga masih menjadi program prioritas nasional karena terbilang masih tinggi. Terlebih, situs sehatnegeriku menyatakan, berdasarkan data Sampling Registration System (SRS) tahun 2018, sekitar 76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan setelah persalinan dengan proporsi 24% terjadi saat hamil, 36% saat persalinan dan 40% setelah persalinan.
Tingginya angka kematian ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi, mulai dari fase sebelum hamil yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas, dan memiliki penyakit penyerta seperti tuberkulosis.
Untuk itulah, lanjut dr. Wawan, mendapatkan perawatan prenatal yang cepat dan tepat sangatlah penting. Menyadari tentang hal ini, Good Doctor membangun kerangka komunikasi antara tenaga kesehatan seperti bidan dengan dokter melalui Program Sahabat Bidan.
Program yang diselenggarakan oleh Good Doctor bekerja sama dengan Danone Indonesia ini bertujuan untuk membantu memberikan akses dan memperkenalkan layanan kesehatan digital bagi bidan dalam menangani kasus yang dihadapi.
Baca Juga: BKKBN Ingatkan Bidan: Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bukan Cuma Kontrasepsi
“Melalui Program Sahabat Bidan, para bidan yang berpartisipasi dapat melakukan konsultasi dengan dokter umum berdedikasi di aplikasi Good Doctor dan GrabHealth, untuk memperoleh expert opinion untuk kasus yang ditangani atau berkonsultasi untuk masalah kesehatan yang dialami," ujar dia.
Program ini terdiri dari dua fase. Program fase pertama berlangsung dari Mei hingga Juli 2021, yang diikuti oleh 232 bidan. Kasus yang dikonsultasikan beragam, mulai dari konsultasi terkait gizi anak, kesehatan anak secara umum, hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare.
Bidan yang mengikuti fase pertama ini berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Pada fase kedua, yang berlangsung dari November 2021 hingga Januari 2022, jangkauan lokasi bidan peserta lebih luas, yakni Jakarta, Makassar, Balikpapan, Medan, dan Palembang.
"Jumlah bidan yang mengikuti fase kedua ini lebih dari 450 bidan dalam 1 bulan program berjalan. Peluncuran fase kedua dilaksanakan pada 23 Oktober dan dihadiri lebih dari 1.000 bidan yang tersebar di berbagai kota,” tutup dr. Wawan.