Antisipasi Lonjakan Omicron, Menkes Telah Siapkan 80 Ribu Tempat Tidur

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 24 Januari 2022 | 16:35 WIB
Antisipasi Lonjakan Omicron, Menkes Telah Siapkan 80 Ribu Tempat Tidur
Menkes Budi Gunadi Sadikin. [Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah terus mempersiapkan lonjakan pasien virsu corona varian Omicron. Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sudah menyiapkan 80 ribu tempat tidur di berbagai rumah sakit.

"Rumah sakit kita sudah siap untuk 80 ribu bed, sudah terisi 5.000. Jadi masih ada room dan itu masih dinaikkan kembali menjadi 150 ribu tempat tidur. Untuk oksigen, obat-obatan dan tenaga kesehatan disiapkan dan mudah-mudahan tidak dibutuhkan karena kami berharap yang masuk RS akan lebih rendah," kata Menkes Budi Gunadi seperti dikutip dari ANTARA.

Terkait obat, Budi mengatakan bahwa saat ini ada 400 ribu molnupiravir sementara 400 ribu lainnya sedang dalam perjalanan. Rencananya akan di sebar di seluruh apotek.

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Dengan demikian masyarakat lebih mudah untuk mengaksesnya. Menkes mengakui adanya lonjakan pasien virus corona akibat omicron. Meski demikian ia mengatakan bahwa tingkat kematian lebih rendah jika dibanding delta.

Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron di Kota Solo, Pemkot Kirim 32 Sampel WGS

"Dari 1.600 kasus terkonfirmasi yang dirawat karena terkena omicron, yang membutuhkan oksigen hanya sekitar 20-an (pasien) dan yang wafat dua orang. Ini masih jauh sangat rendah dibanding kasus delta. Jadi apa yang perlu dilakukan? Tidak perlu panik, tapi harus terus waspada dan hati-hati karena penularan sedang tinggi, tidak perlu panik karena kebutuhan dirawat di RS dan kematian rendah," ucap Budi Gunadi.

Menkes juga meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi datang ke kerumunan.

"Karena kasus semakin banyak, tidak semua akan dilakukan genome sequencing. Genome sequencing lebih kami arahkan untuk menganalisisa pola penyebaran kasus omicron, dan kami akan menggunakan PCR dan PCR SGTF yang bisa mendeteksi omicron yang sudah kami distribusikan ke daerah-daerah," ujar Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI