RSUP Persahabatan Pisahkan Ruang Perawatan Pasien Covid-19 Omicron dan Delta, Benarkah Pengobatannya Berbeda?

Senin, 24 Januari 2022 | 16:01 WIB
RSUP Persahabatan Pisahkan Ruang Perawatan Pasien Covid-19 Omicron dan Delta, Benarkah Pengobatannya Berbeda?
RSUP Persahabatan jadi rujukan pasien Covid-19. [Antara/Andi Firdaus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta menjadi salah satu RS rujukan utama kasus Covid-19, termasuk terhadap pasien omicron. Data per Senin (24/1), masih ada 17 pasien omicron yang dirawat di RSUP Persahabatan.

Ketua POKJA Infeksi PDPI Dr. dr. Erlina Burhan, SP.P(K)., mengungkapkan bahwa keterisian tempat tidur di RSUP Persahabatan saat ini telah mencapai 70 persen, membenarkan mulai terjadinya tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, terutama Jakarta.

Dokter Erlina mengatakan, pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan tidak hanya yang terinfeksi varian omicron. Tapi juga masih ada yang positif Covid-19 varian delta.

"Kita membagi dua tempat perawatan, satu untuk delta dan satu gedung lain khusus untuk omicron. Memang dari hari ke hari terlihat peningkatan kasus yang dirujuk ke rumah sakit kami," kata dokter Erlina dalam webinar PDPI, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: 80 Orang Kontak Erat Pasien Omicron di Bandung Dites Usap PCR

INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!

Pemisahan ruang perawatan pasien delta dengan pasien omicron sebenarnya tidak berkaitan dengan terapi medis yang dilakukan.

Hanya saja, berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan terkait perawatan pasien Covid-19 varian delta bahwa RS hanya merawat pasien dengan kategori gejala sedang, berat, dan kritis, di mana pasien membutuhkan bantuan alat medis seperti oksigen dan ventilator.

"Itu perawatan dan infrastrukturnya ada di satu ruangan memang khusus untuk covid selama ini," kata dokter Erlina.

Sementara pedoman terkait perawatan pasien omicron belum diberlakukan secara nasional. Sehingga pemisahan ruang perawatan pasien tersebut sebenarnya baru dilakukan di RSUP Persahabat dengan tujuan observasi lebih lanjut terkait varian omicron.

"Yang kita rawat saat ini tujuan observasi adalah kasus ringan dan kasus yang juga ada komorbid tidak terlalu banyak. Kita pisahkan ruangannya agar lebih ke logistik, yang membagi petugas kesehatannya bisa lebih efisien karena kalau disatukan akan berbeda," tuturnya.

Baca Juga: Studi CDC: Vaksin Booster Terbukti Mampu Mencegah Infeksi Varian Omicron

Dokter Erlina mengungkapkan bahwa pihak RSUP Persahabatan memang mendapat permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan riset terkait infeksi Covid-19 yang disebabkan omicron.

"Agar kita punya data lebih lengkap terkait pasien omicron, karena ini penyakit masih baru di Indonesia agar datanya lengkap dan observasi lebih ketat," ujarnya.

Ketua PDPI DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K)., menambahkan bahwa observasi juga dimaksudkan untuk mengetahui pola gejala varian omicron yang muncul, berapa lama waktu tubuh bisa melawan virus, juga kemungkinan perburukan gejala yang bisa terjadi.

"Temuan itu bisa menjadi dasar untuk memberikan masukan dalam kebijakan Kementerian Kesehatan," kata dokter Agus.

Sementara, terapi pengobatan pasien omicron maupun delta secara umum sebenarnya masih sama.

"Tata laksana omicron secara medis tidak berbeda dengan tatalaksana varian lain, termasuk delta. Baik kasus gejala ringan, sedang, berat, maupun kritis, secara profesional rekomendasinya masih sama. Mungkin yang berbeda adalah di dalam obat-obatan anti-virus karena beberapa antivirus ini banyak yang baru," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI