Temuan Baru Peneliti, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer!

Senin, 24 Januari 2022 | 15:00 WIB
Temuan Baru Peneliti, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer!
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi virus corona Covid-19 yang parah berisiko menyebabkan gejala neurokoognitif yang lebih besar selama proses pemulihan.

Sebuah studi baru menemukan bahwa infeksi virus corona Covid-19 bisa menyebabkan peningkatan protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Tapi, hal ini bukan berarti virus corona Covid-19 bisa menyebabkan demensia. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui dampak panjang virus corona Covid-19 tersebut.

Para peneliti di NYU Grossman School of Medicine memeriksa darah orang dengan virus corona Covid-19 parah yang mengalami gejala neurologis.

Mereka menemukan tingkat beberapa protein darah dan biomaker terkait kerusakan neurologis pada tingkat yang lebih tinggi daripada pasien Alzheimer.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Penelitian ini dilakukan pada awal gelombang pandemi virus corona Covid-19 antara Maret hingga Mei 2020.

Studi jangka panjang akan memeriksa sejauh mana orang dapat pulih dari kerusakan ini. Studi ini menemukan 251 pasien tanpa riwayat klinis atau demensia sebelum dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19.

Ada juga tiga kelompok kontrol yang tidak dirawat di rumah karena virus corona Covid-19 tanpa penurunan kognitif, gangguan kognitif ringan dan penyakit alzheimer.

Tes darah menggunakan teknologi yang mampu mengukur protein seberat satu triliun gram dalam satu mililiter darah.

Baca Juga: Diduga Keturunan Varian Omicron, Ahli Selidiki Varian Baru Virus Corona Covid-19

"Temuan kami menunjukkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit karena virus corona, terutam pada mereka yang mengalami gejala neurologis selama infeksi virus corona akut mungkin memiliki risiko tingkat cedera otak yang tinggi atau lebih tinggi pada pasien dengan Alzheimer," kata Profesor Jennifer Frontera dikutip dari Express.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI