Suara.com - Pejabat kota Beijing pada hari Minggu mengatakan baha akan melakukan tes Covid-19 pada 2 juta penduduk. Hal ini dilakukang kurang dari dua minggu sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin.
Kasus-kasus China merupakan sebagian kecil dari lonjakan besar-besaran di negara-negara di seluruh dunia. Sementara di sisi lain varian omicron masih terus meningkat.
Pihak berwenang setempat telah mengidentifikasi distrik Fengtai di Beijing selatan sebagai pusat klaster, dengan jumlah kasus di ibu kota berjumlah 43.
Semua 2 juta penduduk daerah itu akan dites virus pada hari Minggu, kata para pejabat, dan orang-orang dari daerah berisiko tinggi dilarang meninggalkan kota.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Batam Naik Lagi, 17 Orang Positif, Paling Banyak di Batuampar
"Kita harus melakukan segala upaya untuk menghentikan penyebaran secepat mungkin dengan mengambil tindakan tegas, tegas dan tegas," kata Xu Hejian, juru bicara pemerintah kota Beijing, dalam sebuah pengarahan.
Fengtai berjarak sekitar 20 kilometer (12 mil) dari tempat ski gaya bebas dan snowboarding Olimpiade Musim Dingin.
Dengan Olimpiade Beijing dimulai pada 4 Februari, delegasi internasional, personel media, dan beberapa atlet sudah mulai berdatangan.
Dalam upaya untuk menggagalkan virus corona, China menyegel Olimpiade di dalam gelembung yang dikontrol ketat yang menampung ribuan orang dan membentang hampir 200 kilometer (120 mil).
Pengumuman pengujian datang beberapa hari setelah layanan pos China memerintahkan pekerja untuk mendisinfeksi pengiriman internasional setelah pihak berwenang mengklaim surat dapat menjadi sumber kasus virus corona baru-baru ini.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Penurunan Kasus Positif Terjadi di Eropa dan Afrika, Bagaimana Asia?
Baik Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pengendalian Penyakit AS mengatakan risiko terinfeksi dari permukaan yang terkontaminasi rendah.