Perusahaan Farmasi Finlandia Ciptakan Tablet Hisap untuk Kurangi Kebiasaan Merokok, Begini Cara Kerjanya

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 24 Januari 2022 | 12:03 WIB
Perusahaan Farmasi Finlandia Ciptakan Tablet Hisap untuk Kurangi Kebiasaan Merokok, Begini Cara Kerjanya
Ilustrasi merokok. (Unsplash/Jaroslav Devia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perokok aktif merupakan salah satu beban terbesar negara Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan jumlah perokok paling tinggi di dunia dengan prevalensi mencapai 33,8 persen.

Itu artinya, sekitar 65,7 juta penduduk Indonesia merupakan seorang perokok aktif. Padahal kebiasaan buruk tersebut dapat merusak kesehatan dan menyebabkan berbagai penyakit berbahaya.

Penyakit berbahaya yang dimaksud adalah kanker, masalah sistem pernafasan, penyakit kardiovaskular hingga masalah sistem kekebalan tubuh.

Sayangnya, berhenti merokok menjadi tantangan terbesar bagi para perokok. Itu terjadi karena umumnya, para perokok telah memiliki ketergantungan nikotin, zat adiktif paling berbahaya dalam rokok.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Buat Peraturan Larangan Merokok Sepenuhnya di Singapura, Apa Pertimbangannya?

Obat Hisap Acetium (Dok. Sapharma)
Obat Hisap Acetium (Dok. Sapharma)

Nikotin adalah senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau. Nikotin mengandung zat alkaloid yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan saat dikonsumsi.

Belum lama ini perusahaan farmasi asal Finlandia Biohit, memperkenalkan tablet hisap yang diberi nama Acetium Lozenge, dan diklaim dapat mengurangi ketergantungan merokok secara perlahan.

Lalu, bagaimana cara penggunaannya? Untuk bisa mendapatkan efek maksimal dari tablet hisap tersebut, perokok hanya perlu menghisap satu atau dua tablet Acetium secara bersamaan saat merokok dan dilakukan secara berkala.

Obat hisap Acetium Lozenge sendiri disebut mengandung L-sistein, sejenis asam amino alami yang terbukti berfungsi mengikat 90 persen asetaldehida dari air liur selama merokok.

Asetaldehida dianggap sebagai karsinogen atau senyawa penyebab kanker yang mungkin dapat melancarkan penyerapan bahan kimia berbahaya ke dalam tabung bronkialm bagian tubuh di bagian bawah tenggorokan dan terhubung langsung ke paru-paru.

Baca Juga: Dinasehati Agar Tidak Merokok Sambil Berkendara, Pemotor Ini Malah Marah-marah

Itu sebabnya, kandungan asetaldehida dalam rokok berisiko memunculkan masalah pernapasan.

CEO Sapharma selaku distributor Acetium di Indonesia Agus Suwarno mengatakan, penggunaan teratur secara perlahan akan membuat ketergantungan terhadap nikotin berkurang hingga tanpa disadari, konsumsi rokok akan berkurang sampai tidak memiliki keinginan untuk merokok sama sekali.

Agus juga menyebut efektivitas obat hisap tersebut dalam intervensi merokok telah dievaluasi dalam dua uji klinis.

"Acetium bebas dari nikotin dan efek samping, serta menawarkan metode baru juga aman bagi mereka yang termotivasi untuk berhenti merokok. Kami percaya bahwa Acetium dapat membantu mengurangi perokok aktif untuk Indonesia yang lebih sehat," kata Agus dikutip dari siaran pers Senin (24/1/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI