Terungkap, Ini Gejala Dominan Pasien Varian Omicron di Indonesia

Senin, 24 Januari 2022 | 11:45 WIB
Terungkap, Ini Gejala Dominan Pasien Varian Omicron di Indonesia
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 varian omicron menimbulkan gejala dengan delta. Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P., mengatakan bahwa infeksi varian delta umumnya menyebabkan gejala demam.

Tetapi, pada kasus omicron di Indonesia, tidak banyak yang mengalami gejala tersebut.

"Gejala dari omicron terbanyak adalah batuk. Berbeda dengan delta, kalau dulu 80 persen demam. Omicron ini gejala terbanyak adalah batuk kering," kata dokter Erlina dalam webinar PDPI, Senin (24/1/2022).

Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat apabila mengalami batuk kering kemudian juga dirasakan badan menjadi lemah atau fatigue, juga hidung tersumbat sebaiknya diwaspadai sebagai gejala Covid-19 varian omicron.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Batam Naik Lagi, 17 Orang Positif, Paling Banyak di Batuampar

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Data dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta, pasien omicron yang dirawat di sana hanya 38 persen yang mengalami demam.

"Jadi jangan beranggapan kalau demam baru memeriksakan diri. Ternyata sekarang batuk adalah entry point-nya, sampai 89 persen (pasien omicron di RSUP Persahabatan) batuk kering," tuturnya. 

Gejala batuk kering itu juga bisa menyebabkan nyeri atau gatal di tenggorokan. Dokter Erlina menjelaskan bahwa kondisi itu terjadi karena virus corona varian omicron lebih banyak berkembangbiak di saluran napas.

Hal itu juga terlihat dari data bahwa hanya 16 persen pasien omicron di RSUP Persahabatan yang mengalami sesak napas. 

"Memang omicron ini tidak terlalu ditemukan di jaringan paru, tapi di saluran napas yang lebih banyak. Selain itu, ada juga yang diare dan sebagian kecil anosmia," ungkapnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Penurunan Kasus Positif Terjadi di Eropa dan Afrika, Bagaimana Asia?

Dalam 12 hari terakhir, RSUP Persahabatan, Jakarta, masih merawat 17 pasien probable omicron dan terkonfirmasi omicron. Dokter Erlina mengungkapkan bahwa 100 persen pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Sebanyak 35 persen di antaranya tidak bergejala sama sekali dan 65 persen bergejala. Sekitar 65 persen pasien alami gejala batuk kering, 54 persen alami nyeri tenggorok, 36 persen sakit kepala.

Selain itu, terdapat 6 pasien yang ditemukan memiliki komorbid. Yakni, 3 orang dengan hipertensi, 2 orang mengidap diabetes, juga 1 orang sakit asma

"Kita harus waspada kalau ada komorbid karena kecenderungan pasien akan mengalami perburukan," kata dokter Erlina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI