Suara.com - Sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi secara global setiap tahun tidak pernah dimakan, dan membuang-buang makanan akan berdampak pada lingkungan. Salah satu produk makanan yang paling banyak terbuang adalah susu.
Ini karena banyak orang menganggap susu akan membusuk meski belum mencapai tanggal kedaluwarsa.
Padahal, produk susu akan aman meski sudah mencapai tanggal 'best before' atau 'baik digunakan sebelum'. Ini berkat proses pasteurisasi.
Berdasarkan The Conversation, selama pasteurisasi, susu akan dipanaskan dalam waktu singkat dengan suhu tinggi. Proses ini dapat membunuh bakteri dalam susu mentah penyebab infeksi. Bakteri ini disebut patogen.
Baca Juga: Jajan Tahu Susu Seharga Rp 150 Ribu, Rafathar Bikin Netizen Gregetan
Meski patogen akan terbunuh dalam proses ini, beberapa mikroba yang tidak berbahaya akan tetap ada di dalam susu yang dipasteurisasi.
Jadi, tujuan susu disimpan dalam suhu rendah adalah untuk menghambat pertumbuhan sisa mikroba tersebut.
Walau begitu, mikroba ini akan tetap tumbuh dan pertumbuhan bakteri tidak berbahaya inilah yang menyebabkan susu terlihat rusak.
Mikroba yang tumbuh akan menghasilkan enzim untuk membantu memecah susu, yang menyebabkan susu mengental dan menghasilkan bau tidak enak, yang biasanya kita sebut dengan susu basi.
Untuk susu yang dipasteurisasi, tidak ada bukti bahwa mikroba yang tumbuh di dalam susu akan menyebabkan bahaya serius.
Baca Juga: Waspadai 7 Makanan Penyebab Jerawat, Mulai dari Makanan Cepat Saji hingga Produk Susu
Jika minum susu basi, Anda mungkin akan mengalami sakit perut tetapi tidak menyebabkan infeksi atau penyakit parah.
Jadi, tanggal 'baik digunakan sebelum' merupakan perkiraan terbaik bagi konsumen untuk mengetahui kapan susu dengan bakteri akan mulai rusak. Tapi, banyak produk susu akan baik-baik saja untuk dikonsumsi meski sudah lewat tanggal 'baik digunakan sebelum'.