Suara.com - Alasan belum mendapatkan tiket vaksin booster meski sudah vaksin kedua menjadi berita hits kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Sabtu (22/1/2021).
Ada juga Singapura yang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 anak hingga yang harus dilakukan ketika positif terinfeksi meski sudah vaksinasi.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Sudah Vaksin Kedua Lebih dari 6 Bulan Lalu, Tapi Kok Tiket Vaksin Booster Belum Ada? Ini Kata Dokter Paru
Pemerintah sudah mulai menjalankan program vaksin booster seiring menyebarnya varian Omicron di Tanah Air.
Adapun vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster mulai diberikan pada lansia dan masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas, yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan terakhir.
2. Sudah Vaksinasi Lengkap Tapi Positif Covid-19, Jangan Panik! Ini yang Harus Anda Lakukan
Munculnya Varian Omicron membuat masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 tetap bisa terinfeksi.
Jika ini terjadi pada Anda, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tidak perlu panik. Sebab, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut karena sudah divaksinasi nyaris semua atau 80 hingga 90 persen orang yang positif Covid-19 saat ini tidak bergejala atau gejala ringan.
3. Bangsal RS Penuh, Singapura Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Anak di Bawah 12 Tahun
Singapura melaporkan adanya lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak usia di bawah 12 tahun. Direktur layanan medis Kementerian Kesehatan (MOH) Kenneth Mak mengatakan bahwa jumlah pasien anak telah mendominasi di layanan kesehatan.
"Jumlah keseluruhan anak-anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi daripada jumlah keseluruhan kasus Covid-19 aktif di atas usia 16 tahun yang belum sepenuhnya pulih," kata Mak pada konferensi pers oleh gugus tugas multi kementerian Covid-19, dikutil dari Channel News Asia.
4. Cegah Masalah Tulang Belakang, Posisi Duduk Harus Ergonomis Saat Kerja dan Sekolah
Masalah tulang belakang mungkin tidak membahayakan nyawa, tapi ini bisa mengurangi kualitas hidup Anda karena rasa nyeri yang tidak berkesudahan.
Oleh karena itu Spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Didik Librianto, Sp.OT (K) mengingatkan pentingnya posisi duduk yang ergonomis saat bekerja dan sekolah agar tak terjadi masalah tulang belakang.
5. Kesehatan Fisik dan Mental Karyawan Jadi Prioritas Banyak Perusahaan Saat Ini
Survei Krisis Global PWC 2021 mengungkap, 80% pemimpin perusahaan di seluruh dunia mengatakan bahwa organisasi mereka menyadari pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan mereka selama pandemi.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang mulai memprioritaskan kesehatannya melalui tindakan preventif dan proaktif selama masa pandemi Covid-19.
Melihat hal tersebut, Good Doctor mendukung kebangkitan ekonomi lokal, melalui berbagai upaya penguatan aset paling berharga dalam sebuah perusahaan, yaitu karyawan.