Diduga Keturunan Varian Omicron, Ahli Selidiki Varian Baru Virus Corona Covid-19

Sabtu, 22 Januari 2022 | 15:30 WIB
Diduga Keturunan Varian Omicron, Ahli Selidiki Varian Baru Virus Corona Covid-19
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala kesehatan Inggris telah menetapkan varian baru virus corona yang dijuluki sebagai keturunan dari varian Omicron sebagai varian yang sedang diselidiki.

Awalnya, varian baru virus corona keturunan varian Omicron ini muncul pada Desember 2021, yang tidak lama setelah varian Omicron muncul dan menyebar ke seluruh dunia.

Varian baru virus corona keturunan varian Omicron ini dikenal sebagai BA.2, dengan sebagian besar kasus varian Omicron dari varian BA.1 asli.

Varian baru virus corona ini memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron, tetapi tingkat kasus infeksinya sangat rendah.

Baca Juga: Hasil Riset Mengklaim bahwa Vaksin Moderna Lebih Efektif Cegah Infeksi Virus Corona Covid-19

Serangkaian penelitian menunjukkan varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian lain dan vaksinasi dianggap masih efektif melawan varian baru ini.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Omicron. (Pixabay)

Para ahli mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang ini. Hal yang penting sekarang ini adalah tidak ada bukti kalau varian baru virus corona ini lebih parah.

Studi awal dari Denmark, di mana sub-varian telah menyebar dengan cepat dan didominasi oleh varian Omicron, tidak menunjukkan perbedaan dalam risiko rawat inap.

Data terbaru dari UKHSA menemukan bahwa varian baru virus corona ini nampaknya bisa menyebar lebih cepat daripada varian Omicron aslinya. Tapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikannya.

Kini, sudah ada 426 kasus BA.2 sejak 6 Desember 2021 di Inggris, dengan London mengalami infeksi sub-varian paling banyak.

Baca Juga: Kasus Varian Omicron Dunia Terus Naik, Satgas COVID-19 Beberkan Dua Strategi Penanganan

Data dari Sanger Institute hingga 8 Januari 2022 menunjukkan 1.641 kasus di Inggris karena tes Covid-19 diperkirakan hanya mengambil sekitar sepuluh persen dari total sebenarnya.

Anda juga perlu tahu bahwa BA.2 tidak memiliki mutasi kunci yang memungkinkan laboratorium menemukan dan menandai kasus, yang dapat mempersulit pelacakan.

Para ilmuwan telah menyarankan varian itu bisa lebih menular dan lebih sulit untuk membedakan dari varian lain saat menggunakan tes PCR.

Namun pejabat kesehatan Denmark, yang paling banyak melihat kasus BA.2 sejauh ini, mengatakan vaksin Covid-19 masih efektif melindungi diri dari varian baru tersebut.

“Kami belajar untuk hidup dengan virus ini dan berkat sistem pengawasan kami yang terkemuka di dunia, kami dapat mendeteksi dan memantau dengan cepat dan cermat pada setiap setiap perubahan genetik Covid-19," kata Sajid Javid, Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial dikutip dari The Sun.

Sejauh ini, belum ada bukti untuk menentukan varian baru BA.2 menyebabkan infeksi lebih parah dibandingkan varian Omicron aslinya atau tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI