Suara.com - Sebuah penelitian baru pada pasien yang terinfeksi varian Omicron menunjukkan bahwa gelombang kasus virus corona Covid-19 sekarang ini didorong oleh varian baru virus corona.
Meskipun varian baru virus corona ini menyebabkan gejala yang lebih ringan, varian ini bisa memberikan perlindungan terhadap varian Delta yang lebih mematikan.
Peneliti yang berbasis di Afrika Selatan menemukan bahwa orang yang sebelumnya terinfeksi virus corona Covid-19 varian Delta masih bisa tertular varian Omicron.
Sedangkan, peneliti menemukan orang yang terinfeksi varian Omicron tidak bisa atau lebih terlindungi dari varian Delta, terutama bila mereka sudah vaksinasi.
Baca Juga: Studi: Vaksin Covid-19 Sinovac Tidak Cocok untuk Melawan Virus Corona Varian Omicron
"Semoga semua ini bisa menjadi jembatan semua orang agar terbebas dari pandemi virus corona, seperti varian Omicron," kata Alex Sigal dari Lembaga Penelitian Kesehatan Afrika dikutip dari Times of India.
Para peneliti, yang dipimpin oleh Sigal, juga menyelidiki bahwa kekebalan yang ditimbulkan oleh infeksi Omicron juga akan menetralkan varian Delta dan peran vaksinasi sebelumnya.
Pada beberapa peserta yang tidak divaksinasi, mereka masih berisiko terinfeksi ulang. Pada peserta yang divaksinasi, netralisasi vaksin Omicron meningkat 13,7 kali lipat dari baseline.
Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatkan risiko infeksi ulang sekitar 4,4 kali lipat pada orang yang belum vaksinasi.
"Selain itu, peserta yang divaksinasi mampu meningkatkan respons netralisasi yang lebih kuat terhadap Delta," jelasnya.
Baca Juga: Tertular Virus Corona Covid-19 Tanpa Kontak Dekat dengan Pasien Positif, Bagaimana Bisa Seperti Itu?