Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan hampir seluruh negara di dunia tengah mengalami peningkatan kasus akibat varian Omicron.
Hal ini tercermin dari data Worldometers, Sabtu (22/1/2022) kasus baru Covid-19 sehari tembus 3,5 juta orang, bahkan kasus meninggal dunia mencapai 8.891 per hari.
Kini total 346,7 juta orang di dunia sudah terinfeksi Covid-19, dengan 5,6 juta di antaranya meninggal dunia. Kini 64,5 juta kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19, dengan 95.900 orang bergejala serius atau sedang kritis.
Di sisi lain AS masih menjadi sorotan, karena dalam satu hari 777 ribu orang dinyatakan positif Covid-19, bahkan kematian di negara adikuasa itu mencapai 2.774 orang dalam sehari.
Baca Juga: Lawan Varian Baru Covid-19, NeoClinic Berinisiatif Luncurkan Immune Booster
Hal ini sesuai dengan rekomendasi tiga penelitian di AS yang menunjukan pentingnya mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk melindungi dari varian Omicron.
Mengutip Channel News Asia, Sabtu (22/1/2022) tiga penelitian yang dipimpin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan vaksin booster memberikan perlindungan 90 persen dari risiko rawat inap karena Covid-19.
Studi pertama yang meneliti dampak vaksin booster terhadap varian Omicron ini, secara keseluruhan merekomendasikan vaksin booster karena membuat orang yang terinfeksi Omicron tidak bergejala atau bergejala berat.
Seperti diketahui, Omicron menyebar cepat di AS, dan kini menyumbang 99 persen dari semua kasus Covid-19 baru.
Penelitian ini juga menunjukan orang dewasa berusia 50 tahun ke atas atau orang lanjut usia (lansia) mendapatkan manfaat paling besar dari vaksin booster merek Pfizer atau Moderna.
Baca Juga: Warga di NTB Diimbau Untuk Tidak Bepergian ke Luar Daerah Dan Luar Negeri Untuk Mewaspadai Omicron
"Perlindungan tertinggi dari terinfeksi dan rawat inap dengan varian Omicron, didapatkkan mereka yang divaksinasi booster. Ini artinya mereka antibodi mereka jadi lebih kuat," ujar Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky di Gedung Putih dalam pernyataannya, Jumat, 21 Januari 2022.