Suara.com - Demi menjaga keamanan tenaga kesehatan di tengah melonjaknya kasus COVID-19 varian Omicron, pemerintah Chile berencana memberikan vaksin booster kedua.
Pemberian vaksin booster kedua bagi tenaga kesehatan dilakukan di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang mencapai 12.500 dalam sehari.
Kementerian Kesehatan Chile memulai tahap pertama pemberian vaksin penguat COVID-19 bagi penderita gangguan imun pada Januari ini, yang semula akan diberikan pada Februari, di tengah lonjakan kasus.
Otoritas juga memutuskan untuk mempercepat vaksinasi tenaga kesehatan.

Kemenkes meminta masyarakat agar disuntik vaksin sesuai jadwal resmi dari pemerintah, sebab sebanyak 1,5 juta orang belum mendapatkan vaksin booster pertama.
Bagi penerima booster pertama, mereka dapat mengakses kartu izin mobilitas dengan lebih leluasa.
Chile banyak dikenal lantaran program vaksinasi mereka yang gratis, sukarela dan massal, yang memungkinkan negara tersebut menikmati situasi epidemiologi yang lebih baik selama berbulan-bulan.
Sebelumnya diberitakan, Benua Amerika melaporkan kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron di hampir seluruh negara, termasuk Amerika Serikat dan Brasil.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengatakan kasus COVID-19 mencapai tingkat tertinggi baru di Amerika dengan 7,2 juta kasus baru dan lebih dari 15.000 kematian terkait COVID dalam pekan lalu.
Baca Juga: Januari Ditarget Selesai, 81 Persen Anak Usia 6-11 Tahun di DIY Telah Divaksin
"Virus ini menyebar lebih aktif daripada sebelumnya," kata Direktur PAHO Carissa Etienne dalam sebuah pengarahan.