Peneliti juga mencari tahu sikap para pemilik terbiasa atau tidak mengizinkan hewan peliharaan mencium dan menjilat wajahnya. Selain itu, lamanya mereka menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan setiap harinya.
Tak lupa, peneliti mencari tahu hewan peliharaan mereka pernah sakit atau tidak, menunjukkan gejala virus corona Covid-19 atau tidak dan pemilik pernah memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Studi ini menguji 75 anjing dan kucing yang tinggal di penampungan hewan. Sekitar 67 persen kucing dan 43 persen anjing dinyatakan positif memiliki antibodi virus corona Covid-19.
Sebanyak lebih dari 20 persen hewan peliharaan juga memiliki gejala virus corona, seperti batuk dan pilek. Tapi, lamanya para pemilik menghabiskan waktu dengan anjing peliharaannya tidak meningkatkan risiko infeksi virus corona pada anjing.
Tapi, kucing yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan pemiliknya lebih berisiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19. Apalagi, kucing yang sering tidur di kasur pemiliknya dan kontak dekat dengan wajah pemiliknya yang terinfeksi virus corona.
"Jika seseorang terinfeksi virus corona Covid-19, ada kemungkinan besar mereka menularkannya ke hewan peliharaan," kata Profesor Dorothee Bienzle, seorang profesor patologi veteriner di University of Guelph dikutip dari The Sun.