Hati-Hati Pilih Pasangan, Psikolog Sebut Pria dengan IQ Rendah Lebih Suka Selingkuh

Jum'at, 21 Januari 2022 | 14:55 WIB
Hati-Hati Pilih Pasangan, Psikolog Sebut Pria dengan IQ Rendah Lebih Suka Selingkuh
Ilustrasi selingkuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hebohnya series Layangan Putus yang mengangkat cerita tentang perselingkuhan telah membuat banyak wanita takut untuk menikah dan menilai pria memang tukang selingkuh.

Faktanya, seorang psikolog memiliki sebuah teori bahwa pria dengan IQ yang lebih rendah justru lebih mungkin untuk selingkuh.

Satoshi Kanazawa, psikolog dari London School of Economics and Political Science mengatakan bahwa semakin pintar seorang pria, semakin kecil kemungkinan dia untuk selingkuh dari pasangannya.

Satoshi mendasarkan teorinya pada pernyataan bahwa laki-laki selalu lebih jarang poligami berdasarkan sejarah evolusi.

Baca Juga: 7 Syarat Pasien Omicron Boleh Isoman Agar Tak Menulari Anggota Keluarga Lainnya, Catat Baik-baik!

Satoshi mengatakan pria yang melakukan hubungan eksklusif secara seksual merasa itu sebuah perkembangan baru secara evolusioner bagi mereka.

Ilustrasi selingkuh (unsplash/@elizabethtsung)
Ilustrasi selingkuh (unsplash/@elizabethtsung)

Teorinya juga mengungkapkan bahwa orang-orang cerdas lebih cenderung mengadopsi istilah evolusioner merupakan praktik baru agar lebih berkembang.

Sedangkan dilansir dari Hindustan Times, mereka yang tidak bisa beradaptasi oleh hal itu memilih untuk selingkuh, yang mana mereka juga cenderung bodoh atau memiliki IQ rendah.

"Teori ini memprediksi bahwa pria yang lebih cerdas lebih cenderung menghargai eksklusivitas seksual daripada pria dengan IQ rendah," kata Satoshi.

Teorinya mengatakan bahwa hubungan antara kesetiaan dan kecerdasan tidak berlaku untuk wanita. Hal itu karena wanita seolah selalu ditekan untuk setia pada satu pasangan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Omicron, Dinas Kesehatan Lampung Siapkan Tempat Tidur Tambahan di RS Rujukan

Selain itu, wanita juga cenderung menyadari bahwa mereka memiliki jumlah telur yang terbatas untuk bereproduksi. Karena itu, mereka lebih memikirkan kualitas daripada kuantitasnya dalam berhubungan.

Ilustrasi perselingkuhan. (shutterstock)
Ilustrasi perselingkuhan. (shutterstock)

Hasil dari studi lain dari tahun 2008 dalam jurnal American Sociological Review, juga menunjukkan bahwa orang yang bergantung secara finansial pada pasangannya lebih mungkin untuk selingkuh. Hal ini sering terjadi pada pria yang bergantung pada pasangannya.

Di sisi lain, dilansir dari Insider, wanita justru cenderung tidak akan selingkuh ketika menjadi pencari nafkah dalam hubungannya.

Sedangkan, laki-laki malah cenderung selingkuh ketika memperoleh lebih dari 70 persen dari pendapatan rumah tangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI