Suara.com - Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) salah satu masalah kesehatan resproduksi yang bisa menyerang semua wanita. PCS adalah gangguan endokrin paling umum di antara wanita subur, yang mempengaruhi setidaknya 1 dari 10 wanita di dunia.
Gejala PCOS termasuk menstruasi yang terlewat, tidak teratur, jarang atau berkepanjangan dan kelebihan androgen yang menyebabkan jerawat dan rambut di seluruh tubuh serta wajah yang tidak diinginkan.
PCOS ini meningkatkan risiko masalah kesehatan lain, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, kulit gelap atau kelebihan kulit di leher atau di ketiak, perubahan suasana hati, nyeri panggul dan/atau berat badan.
Tapi dilansir dari The Hindustan Times, tidak semua wanita yang menderita PCOS mungkin memiliki kista pada ovarium mereka.
Baca Juga: Mungkinkan Varian Omicron Picu Penyakit Jantung? Ahli Temukan Fakta Mengejutkan!
Dr Alka Kriplani, Direktur dan Kepala Pusat Ginekologi, Obstetri, dan ART Minimal Invasif di Paras Hospitals di Gurgaon, mengatakan PCOS adalah kelainan genetik, reproduksi, dan metabolisme parah.
Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama ketidaksuburan wanita. Kondisi ini mempengaruhi fungsi ovarium yang menyebabkan menstruasi tidak teratur, kelebihan androgen (hormon pria) dalam tubuh dan ovarium polikistik.
“Wanita yang menderita PCOS biasanya mengalami berbagai masalah tubuh seperti rambut tubuh yang berlebihan, penambahan berat badan, jerawat dan terkadang kemandulan jika tidak dikelola dengan baik," kata Dr Alka Kriplani.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang menderita PCOS mungkin juga menderita masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar.
Dr Alka Kriplani membuat daftar serangkaian kondisi mental yang dapat ditimbulkan oleh PCOS, termasuk:
Baca Juga: Varian Omicron Bukan Turunan Covid-19, Ahli Sebut 2 Pandemi sedang Berdampingan!
- Kecemasan
- Gangguan bipolar
- Gangguan depresi mayor
- Bulimia
- Gangguan makan lainnya
- Somatisasi (manifestasi fisik dari kondisi mental negatif)
- Kepekaan interpersonal
Sementara itu, Dr Alka Kriplani mengatakan PCOS ini juga bisa menyebabkan rendahnya kepercayaan diri seseorang. Hal ini berkaitan dengan tumbuhnya rambut berlebihan dan jerawat akibat PCOS.
"Semua ini juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang parah, sehingga menyebabkan perasaan tidak stabil secara umum," katanya.
Semua perasaan campur aduk ini sebenarnya memperburuk kondisi mental mereka dan dapat memicu gejala depresi dan kecemasan.
"Karena tidak bisa terbuka tentang semua masalah ini juga menyebabkan penyakit mental yang parah. Bahkan wanita yang sedang mencoba untuk hamil juga mengalami beberapa turbulensi mental, karena depresi dan kecemasan yang dapat menyebabkan kemandulan," jelasnya.
Hubungan antara PCOS dan Bipolar
Studi menunjukkan bahwa hingga 60 persen wanita dengan PCOS juga menderita beberapa bentuk penyakit mental. Kondisi ini bisa dikaitkan dengan gejala fisik dan sifat PCOS, yang sangat serius sehingga penyakit mental sering diabaikan.
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders, pasien dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki peningkatan risiko terkena gangguan bipolar.
Para peneliti di University of Cardiff telah menilai riwayat kesehatan mental lebih dari 17.000 wanita yang didiagnosis dengan kondisi tersebut.
Hasilnya, mereka yang menderita PCOS lebih mungkin didiagnosis dengan depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar.