Tembus 882, Mayoritas Kasus Omicron di Indonesia Tanpa Gejala

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 20 Januari 2022 | 11:45 WIB
Tembus 882, Mayoritas Kasus Omicron di Indonesia Tanpa Gejala
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus corona varian omicron masih terus bertambah. Terbaru, Kementerian Kesehatan RI mencatat ada total 882 kasus omicron di Indonesia. Penyumbang paling banyak kasus ini didominasi  pelaku perjalanan luar negeri asal Arab Saudi.

"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini berjumlah 882 kasus. Terdiri atas 710 pelaku perjalanan luar negeri, transmisi lokal 161 pasien dan belum diketahui 11 kasus," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dikutip dari ANTARA. 

Nadia mengatakan 882 kasus Omicron di Indonesia merupakan akumulasi pasien yang didata Kemenkes sejak kasus pertama terdeteksi di Jakarta pada 15 Desember 2021.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

"Setelah Arab Saudi adalah asal negara kedatangan dari Turki sebanyak 109 kasus, Amerika Serikat 81 kasus, Malaysia 66 kasus dan Uni Emirat Arab (EUA) 54 kasus," katanya.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rekor Lonjakan Kasus Positif Tengah Terjadi di Benua Amerika

Nadia mengatakan hampir 80 persen pasien Omicron sudah mendapatkan suntikan dua dosis vaksin Covid-19 dosis lengkap sehingga tidak menunjukkan gejala berat.

"Tentunya menjadi kewaspadaan kita bahwa orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan," katanya.

Nadia mengatakan ada kecenderungan peningkatan kasus penularan COVID-19 pada awal tahun 2022, namun angka peningkatannya tidak signifikan.

"Namun kita tetap waspada, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan sambil percepatan vaksinasi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan mayoritas kenaikan kasus Omicron di level dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.

Baca Juga: Suntik Vaksin Moderna, Ketahui Sejumlah Efek Samping yang Bikin Susah Tidur!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI