Suara.com - Kasus COVID-19 penularan lokal yang terus naik menjadi perhatian Satgas COVID-19. Salah satunya, kedisiplinan melakukan protokol kesehatan yang menurun.
Menurut Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Suharyanto, kasus positif akan terus meningkat jika masyarakat tidak disiplin melakukan protokol kesehatan.
"Masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kenaikan kasus karena sejatinya kasus naik karena perilaku masyarakat yang sudah mulai tidak disiplin prokes. Maka selalu lakukan prokes secara ketat," katanya, mengutip ANTARA.
Suharyanto juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Varian Omicron Terus Naik, Satgas COVID-19 Bakal Bikin Lagi Aturan Baru?
"Selalu jaga kesehatan agar imun tubuh tetap tinggi," kata Suharyanto yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Dia mengungkapkan sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan kasus COVID-19 belakangan ini meningkat, salah satunya karena varian Omicron yang sudah mulai terjadi penularan di masyarakat.
"Namun, faktor lain seperti berkerumun, tidak pakai masker, dan tidak menjaga kebersihan, serta tidak divaksinasi lengkap untuk yang bisa divaksin, juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan kenaikan kasus," ujarnya.
Suharyanto yakin periode kenaikan kasus COVID-19 saat ini bisa dilewati jika semua bisa menahan dan mengendalikan diri untuk tidak berkontribusi dalam penularan dan melakukannya secara kolektif.
Selain itu, kata dia, vaksin dosis lengkap dan penguat (booster) akan menjadi pelindung yang baik karena imunitasnya akan tinggi.
Baca Juga: Satpol PP DKI Jakarta Bakal Disiagakan di Sekolah, Pantau Pelaksanaan PTM 100 Persen
"Bila ini terjadi di banyak orang dalam suatu komunitas/daerah/wilayah nasional, maka kita bisa melewati krisis, asal juga selalu disiplin prokes," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi turut mengimbau agar masyarakat tetap disiplin prokes serta mengurangi mobilitas.
Menurut dia, ada beberapa penyebab kasus COVID-19 saat ini meningkat, antara lain karena mobilitas saat akhir tahun dan dalam dua pekan terakhir.
Namun, kata dia, kemungkinan adanya gelombang ketiga masih merupakan tanda tanya meski ada tren peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini.
"Adanya vaksinasi booster juga menambah kekuatan proteksi dari masing-masing individu selain kekebalan bersama atau komunal," ucapnya. [ANTARA]