Kasus Varian Omicron dari Luar Negeri Naik, Apakah Hotel dan Fasilitas Karantina Memadai?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 19 Januari 2022 | 21:31 WIB
Kasus Varian Omicron dari Luar Negeri Naik, Apakah Hotel dan Fasilitas Karantina Memadai?
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/Alexey_Hulsov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri membuat kesiapan pemerintah untuk melakukan karantina dipertanyakan.

Siapkah fasilitas karantina kesehatan, termasuk hotel, yang dimiliki pemerintah Indonesia?

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kapasitas tempat karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri masih memadai dan pemerintah siap menambah fasilitas karantina jika dibutuhkan.

"Pada prinsipnya kapasitasnya memadai untuk kepentingan karantina yang disediakan, dan kita siap untuk menambah apabila ada eskalasi," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, mengutip ANTARA.

Baca Juga: Rakor Bersama Kemenkes-KOI, Menpora Bahas soal Karantina Atlet

Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/12/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/12/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Wiku mencontohkan, fasilitas karantina dengan 22.476 tempat tidur tersedia bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan setiap hari rata-rata pelaku perjalanan yang masuk ke tempat karantina sebanyak 1.745 orang dan pelaku perjalanan yang keluar dari tempat karantina sebanyak 1.367 orang.

Ia mengatakan bahwa fasilitas karantina dengan 3.038 tempat tidur pun sudah disiapkan untuk menampung pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba melalui Bandara Internasional Juanda di Jawa Timur.

Bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulawesi Utara, menurut dia, sudah disediakan fasilitas karantina dengan 303 tempat tidur.

Selain itu ada fasilitas karantina dengan 2.084 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Batam, tempat karantina dengan 330 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Tanjung Pinang, dan fasilitas karantina dengan 576 tempat tidur di titik kedatangan Pelabuhan Nunukan.

Pemerintah juga menyediakan fasilitas karantina dengan 650 tempat tidur di titik kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, tempat karantina dengan 593 tempat tidur di titik kedatangan PLBN Entikong, dan tempat karantina dengan 24 tempat tidur di titik kedatangan PLBN Motaain.

Baca Juga: Berita Hits Kesehatan: Kata Siti Fadilah Soal Varian Omicron, Jus untuk Penderita Diabetes

Wiku mengatakan bahwa kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Menurut dia, kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri sempat meningkat beberapa saat pada Desember 2021 namun kemudian menurun pada akhir tahun 2021.

Mengenai kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron pada pelaku perjalanan dari luar negeri, Wiku memberikan gambaran bahwa dari 123.313 orang yang datang melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 1 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022 ada 3.923 yang tertular COVID-19 dan 567 di antaranya terinfeksi Omicron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI