Orang dengan Dua Kepribadian Ini Dinilai Punya Sistem Kekebalan yang Lebih Baik, lho

Rabu, 19 Januari 2022 | 17:02 WIB
Orang dengan Dua Kepribadian Ini Dinilai Punya Sistem Kekebalan yang Lebih Baik, lho
Ilustrasi Bahagia (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak cuma faktor gizi dan genetik, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada dua kepribadian yang dapat membuat sistem kekebalan menjadi lebih kuat.

Dengan kata lain, ada faktor internal dalam tubuh yang bisa mempengaruhi kekebalan.

Menurut hasil riset, berikut dua kepribadian yang memperkuat ketahanan tubuh terhadap penyakit. Apa saja?

1. Emosi stabil

Baca Juga: 4 Rekomendasi Drama Korea Bertema Kesehatan Mental, Ada Kepribadian Ganda!

Berdasarkan laman Psyblog, orang dengan emosi stabil biasanya lebih mudah mengendalikan keinginannya. Stabilitas emosional terkait dengan menjadi lebih baik dalam menghadapi stres dan frustasi kecil.

Sementara lawan dari stabilitas emosional adalah neuroticism. orang dengan kepribadian ini biasanya sering berpikiran negatif dan cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk.

Studi yang membuktikan hal ini melibatkan 84 orang dengan menilai respon imun mereka terhadap vaksin hepatitis B.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang neuroticism cenderung memiliki respons kekebalan yang lebih lemah. Sementara yang lebih stabil secara emosional lebih kuat.

Ilustrasi introvert dan ekstrover. (Shutterstock)
Ilustrasi introvert dan ekstrover. (Shutterstock)

2. Ekstrovert

Baca Juga: 5 Ciri Kepribadian Orang yang Teliti

Seiring dengan stabilitas emosional, sifat ekstrovert telah dikaitkan dengan sistem kekebalan yang lebih kuat.

Ekstrovert biasanya ramah, banyak bicara dan energik. Artinya, mereka cenderung berinteraksi dengan lebih banyak orang.

Sementara kebalikan dari ekstrovert adalah introvert, yang dinilai memiliki respons kekebalan lebih lemah.

Penelitian untuk ini melibatkan 121 orang yang diberi kuesioner kepribadian, bersama dengan tes genetik dan pemeriksaan kesehatan umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrovert memiliki ekspresi gen pro-inflamasi yang lebih tinggi daripada introvert. Efek dari gen ini adalah untuk membantu melawan infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI