Ciri-Ciri Duck Syndrome
Diagnosis atau tanda dari duck syndrome sebetulnya tidak jelas dan mirip dengan gangguan psikologis seperti depresi atau gangguan kecemasan. Namun, ada beberapa gejala yang sering digambarkan dalam fenomena duck syndrome, seperti:
- Selalu memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja dan bahagia, namun panik secara diam-diam.
- Merasa gagal untuk memenuhi tuntutan berlebihan yang diberikan kepadanya.
- Merasa orang lain bernasib lebih baik dari dirinya sendiri.
- Membandingkan diri dengan orang lain.
- Merasa diamati oleh orang lain
- Susah tidur, pusing, dan sulit konsentrasi.
Cara Mengatasi Duck Syndrome
Untuk mengatasi duck syndrome, perlu ada diagnoss terlebih dahulu. Seseorang yang mengalami duck syndrome juga bisa diakibatkan dengan adanya gangguan psikologis lain, sehingga sebaiknya mecari diagnosis resmi dari psikolog.
Apabila tanda duck syndrome diabaikan atau disepelekan, gangguan itu bisa membuat penderitanya mengalami depresi berat hingga keinginan untuk bunuh diri.
Cara paling tepat untuk mengatasi duck syndrome adalah dengan berkonsultasi kepada dokter kejiwaan, psikolog, maupun psikiater untuk mendapatkan penilaian medis menyeluruh, serta evaluasi kesehatan mental yang komprehensif.
Kombinasi psikoterapi dan obat-obatan bisa menjadi solusi untuk mengatasi depresi atau kecemasan dan mengurangi duck syndrome.