Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa untuk melawan paparan Covid-19 varian omicron sebenarnya bisa hanya dengan obat-obatan. Sehingga, menurutnya, program vaksinasi tidak perlu dipaksakan kepada masyarakat.
"Jangan takut sama omicron. Jangan malah karena omicron kemudian harus vaksin dua kali, itu nggak ada hubungannya. Lah wong, Bill Gates saja mengatakan begitu. Lalu rujukannya siapa coba, Indonesia itu memang agak aneh," kata Siti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Siti Fadilah Supari Channel, Rabu (19/1/2022).
Obat-obatan berupa 400.000 antivirus Covid-19, Molnupiravir juga akan disiapkan pula obat buatan Pfizer, yaitu Paxlovid, menurut Siti, cukup untuk menangani varian omicron. Ia membenarkan kalau varian omicron memang lebih cepat menular, tetapi juga tidak bisa dicegah.
"Kalau bisa dicegah, Amerika pasti sudah bisa, Inggris sudah bisa. Tapi memang tidak bisa dicegah," katanya.
Baca Juga: Dokter Faheem Younus Luruskan Salah Paham Soal 'Gejala Ringan' Varian Omicron, Apa Katanya?
"Namun tidak membahayakan masyarakat, tidak akan bikin mati orang banyak, dan tidak ada hubungannya kalau sudah divaksin maka Anda tidak bisa kena omicron. Justru yang kena omicron yang sudah booster di Inggris. Hal seperti ini yang seharusnya menjadi dasar pemikiran membuat keputusan," imbuh Siti.
Menteri Kesehatan 2004-2009 itu menyarankan, pemerintah harus memasok obat-obat tersebut ke seluruh rumah sakit di Indonesia. Sehingga masyarakat juga siap menghadapi paparan varian omicron.
Ia menambahkan, infeksi varian omicron tidak selalu menyebabkan gejala parah. Bahkan, sebenarnya bisa sembuh sendiri seperti flu biasa sehingga bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Cukup di rumah, karena 3-5 hari bisa sembuh sendiri. Penyakit itu biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Kalau sudah ada obat sebetulnya kita tidak butuh vaksin lagi," ujarnya.
Baca Juga: Orang Terinfeksi Varian Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 840 Kasus