Update Covid-19 Global: WHO Catat Ada 19 Juta Kasus Baru Hanya Dalam Sepekan

Rabu, 19 Januari 2022 | 10:30 WIB
Update Covid-19 Global: WHO Catat Ada 19 Juta Kasus Baru Hanya Dalam Sepekan
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di dunia bertambah sebanyak 2,86 juta dalam sehari. Di waktu yang sama, angka kematian akibat infeksi virus corona itu juga masih bertambah hingga 7.686 orang.

Perancis tercatat melaporkan kasus harian terbanyak dengan 464.769 kasus. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak di Perancis sejak terjadi pandemi Covid-19.

Amerika Serikat juga melaporkan kasus harian mencapai 400 ribu, tepatnya 447.508 kasus.

Ada empat negara lainnya yang melaporkan kasus Covid-19 mencapai ratusan ribu dalam 24 jam terakhir. Di antaranya, India 277.740 kasus, Italia 228.179 kasus, Brasil 132.254 kasus, dan Argentina 120.982 kasus.

Baca Juga: Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa akibat Covid-19, Waspadai Dampaknya!

Akumulasi data Covid-19 berdasarkan situs worldometers per Rabu (19/1) pukul 07.30 WIB tercatat 334,81 juta kasus dengan lebih dari 5,57 juta kematian di seluruh dunia.

Omicron Bukan Varian Terakhir

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pandemi tidak akan berakhir hanya karena varian omicron telah mereda di beberapa negara. WHO  memperingatkan, secara global, tingkat infeksi masih tinggi dan kemungkinan akan menyebabkan varian baru saat virus bermutasi.

"Kami mendengar banyak orang mengatakan bahwa omicron adalah varian terakhir. Itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia," kata Maria Van Kerkhove, Pimpinan teknis Covid-19 WHO, dikutip dari CNBC.

Infeksi baru Covid-19 justru meningkat 20 persen di seluruh dunia selama seminggu terakhir, dengan hampir 19 juta kasus positif yang dilaporkan, menurut data WHO. Tetapi Van Kerkhove mencatat bahwa infeksi baru yang tidak dilaporkan jumlahnya jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Meski Antibodi Menurun, WHO: Belum Ada Bukti Anak dan Remaja Butuh Dosis Booster Covid-19

Bruce Aylward, seorang pejabat senior WHO, memperingatkan penularan tingkat tinggi membuat peluang lebih banyak kepada virus corona untuk bereplikasi dan bermutasi. Akibatnya meningkatkan risiko varian baru akan muncul.

"Kami tidak sepenuhnya memahami konsekuensi dari membiarkan hal ini berjalan. Sebagian besar dari apa yang telah kita lihat sejauh ini, di area transmisi yang tidak terkendali, kita sendiri membuat varian yang muncul dan ketidakpastian baru," kata Aylward.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI