Suara.com - Perusahaan farmasi Start Up Baiya Phytopharm berbasis di Thailand ingin mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan bahan dari tembakau Australia.
Sekarang, start up yang didirikan oleh Suthira Taychakhoonavudh dan Waranyoo Phoolcharoen pada tahun 2018 ini sedang mengerjakannya, lapor CNBC.
Suthira dari Universitas Chulalongkorn mengatakan bahwa dia dan tim ilmuwannya ingin membuat perbedaan, dengan mengubah Thailand dari importir vaksin menjadi pembuat vaksin.
Baiya merupakan perusahaan Thailand bekerja sama dengan CU Innovation Hub, pusat penelitian untuk mengembangkan teknologi yang memproduksi protein rekombinan, agar dapat menghasilkan oba-obatan dan vaksin.
Perusahaan telah menyelesaikan uji coba vaksin berbasis tanaman tembakau fase pertama terhadap manusia pada Desember tahun lalu.

“Sejauh ini, yang kami tahu adalah semua sukarelawan selamat. Dan melihat profil keamanannya, kami sangat senang,” kata Suthira.
Dia menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan tingkat kemanjurannya. Perusahaan berharap dapat melakukan uji coba fase kedua pada Februari mendayang dan uji coba ketiga pada Juni.
Mereka juga berencana menyerahkan data ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand untuk persetujuan vaksin pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.
Perusahaan mengatakan dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas produksinya jika vaksin disetujui.
Baca Juga: Ditangkap Polisi, Komika Fico Fachriza Masih Dalam Pengaruh Tembakau Gorila
“Saat ini fasilitas kami dapat memproduksi sekitar lima juta dosis vaksin per bulan, yaitu sekitar 60 juta dosis vaksin per tahun,” sambung Suthira.