Thailand Mulai Mengembangkan Vaksin Covid-19 dari Tembakau, Uji Coba Pertama Sudah Dilakukan Desember Lalu

Selasa, 18 Januari 2022 | 06:25 WIB
Thailand Mulai Mengembangkan Vaksin Covid-19 dari Tembakau, Uji Coba Pertama Sudah Dilakukan Desember Lalu
Ilustrasi Tembakau. (Dok Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi Start Up Baiya Phytopharm berbasis di Thailand ingin mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan bahan dari tembakau Australia.

Sekarang, start up yang didirikan oleh Suthira Taychakhoonavudh dan Waranyoo Phoolcharoen pada tahun 2018 ini sedang mengerjakannya, lapor CNBC.

Suthira dari Universitas Chulalongkorn mengatakan bahwa dia dan tim ilmuwannya ingin membuat perbedaan, dengan mengubah Thailand dari importir vaksin menjadi pembuat vaksin.

Baiya merupakan perusahaan Thailand bekerja sama dengan CU Innovation Hub, pusat penelitian untuk mengembangkan teknologi yang memproduksi protein rekombinan, agar dapat menghasilkan oba-obatan dan vaksin.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Komika Fico Fachriza Masih Dalam Pengaruh Tembakau Gorila

Perusahaan telah menyelesaikan uji coba vaksin berbasis tanaman tembakau fase pertama terhadap manusia pada Desember tahun lalu.

Foto oleh cottonbro dari Pexels
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pexels)

“Sejauh ini, yang kami tahu adalah semua sukarelawan selamat. Dan melihat profil keamanannya, kami sangat senang,” kata Suthira.

Dia menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan tingkat kemanjurannya. Perusahaan berharap dapat melakukan uji coba fase kedua pada Februari mendayang dan uji coba ketiga pada Juni.

Mereka juga berencana menyerahkan data ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand untuk persetujuan vaksin pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.

Perusahaan mengatakan dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas produksinya jika vaksin disetujui.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Buru Pemasok Tembakau Gorila kepada Komika Fico Fachriza

“Saat ini fasilitas kami dapat memproduksi sekitar lima juta dosis vaksin per bulan, yaitu sekitar 60 juta dosis vaksin per tahun,” sambung Suthira.

Selain vaksin, perusahaan ini juga telah mengembangkan obat anti kanker dan perawatan anti penuaan.

Sebagai sebuah start-up, Baiya masih belum menghasilkan uang, tetapi Suthira mengatakan tujuannya bukan untuk memaksimalkan keuntungan tetapi untuk membangun industri penelitian yang kredibel di Thailand, yang akan menarik bakat dari generasi berikutnya.

"Kami ingin menjadikan produk farmasi yang kami hasilkan menjadi produk yang terjangkau, tidak hanya bagi masyarakat Thailand tetapi juga bagi masyarakat lain yang tidak memiliki akses terhadap obat-obatan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI