Suara.com - Sejauh ini, orang-orang hanya mengetahui suplemen vitamin D yang paling penting dikonsumsi untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Padahal, ada satu suplemen lain yang sangat dibutuhkan untuk mencegah efek samping virus corona Covid-19, yang disebut Long Covid-19.
Suplemen itu adalah probiotik, yang dipercaya mampu mencegah terjadinya Long Covid-19, yakni gejala virus corona Covid-19 yang berkepanjangan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gut Microbes menemukan bahwa meningkatkan bakteri sehat di usus dapat membantu mengobati virus corona Covid-19 dan mencegah Long Covid-19.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Pengaruhi Otak, Berikut 7 Dampaknya!
Suplemen probiotik ini memiliki efek pada gejala virus corona Covid-19 sejak 5 hari setelah perencanaan pengobatan.
Selain itu dilansir dari Express, suplemen ini juga mampu menurunkan viral load atau risiko virus menular ke orang lain secara signifikan. Bahkan, orang yang mengonsumsinya lebih kecil risikonya menderita Long Covid-19.
Seperti yang kita tahu, Long Covid-19 termasuk kondisi yang cukup banyak dialami penyintas virus corona Covid-19 dan terkadang mengganggu aktivitas mereka.
Cara tepat mengobati dan menangani Long Covid-19 pun akan menjadi tantangan berat setelah pandemi virus corona Covid-19. Menurut NHS, gejala Long Covid-19 biasanya meliputi:
- Kelelahan ekstrem
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Masalah konsentrasi
- Kesulitan tidur
- Jantung berdebar-debar
- Pusing dan kesemutan
- Nyeri sendi
- Depresi dan kecemasan
- Sakit telinga
- Diare
- Demam tinggi
- Ruam
NHS telah menyarankan orang yang mengalami gejala Long Covid-19 dalam 4 minggu setelah infeksi virus corona Covid-19 untuk konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Bisa Picu 3 Efek Samping Serius, Kenali Tandanya!
Tes darah, tekanan darah, detak jantung, dan rontgen dada dapat dilakukan untuk menentukan seseorang mengidap Long Covid-19 atau kondisi lain.
Pada beberapa kasus, gejala virus corona akan hilang setelah beberapa minggu atau bulan. Tapi, ada pula yang mengalami gejalanya hampir 2 tahun setelah pertama kali terinfeksi virus corona.