Menkes Siapkan Molnupiravir dan Paxvloid Untuk Hadapi Lonjakan Covid-19, Apa Beda Keduanya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 17 Januari 2022 | 10:10 WIB
Menkes Siapkan Molnupiravir dan Paxvloid Untuk Hadapi Lonjakan Covid-19, Apa Beda Keduanya?
Ilustrasi obat. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, Hasil uji non-klinik dan uji klinik, molnupiravir tidak menyebabkan gangguan fungsi hati.

Tapi perlu ingat, bahwa Molnupiravir tidak boleh digunakan pada perempuan hamil dan untuk perempuan usia subur yang tidak hamil harus menggunakan kontrasepsi selama pemberian Molnupiravir.

Sedangkan dari efikasi atau manfaatnya hasil uji klinik fase 3 menunjukkan Molnupiravir bisa menurunkan risiko hospitalisasi (risiko dirawat di rumah sakit ).

Melalui obat ini juga kematian bisa ditekan hingga 30 persen pada pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang dan 24,9 persen pada pasien Covid-19 gejala ringan. Obat ini telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM RI.

Paxvloid

Paxlovid buatan Pfizer diklaim bisa menurunkan risiko rawat inap dan kematian sebesar 89 persen, saat diminum tiga hari usai timbulnya gejala.

Paxlovid bekerja dengan menghambat enzim yang disebut protease, yang diperlukan virus SARS CoV 2 untuk bereplikasi di dalam tubuh.

Obat itu disebut sangat efektif hingga membuat komite menghentikan uji coba, dan segera meminta subjek yang menerima pil plasebo atau obat kosong, untuk mendapatkan pil yang sebenarnya.

Bahkan Pfizer akan segera mengirimkan data hasil uji klinis ke BPOM Amerika Serikat, yakni Food and Drug Administration (FDA) agar segera mendapat izin penggunaan darurat sesegera mungkin.

Baca Juga: Mulai dari Sakit Kepala Hingga Stroke, Begini Cara Virus Corona Mempengaruhi Otak Manusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI