Kasus Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Ini Strategi Pemerintah Selesaikan Pandemi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 16 Januari 2022 | 19:31 WIB
Kasus Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Ini Strategi Pemerintah Selesaikan Pandemi
Ilustrasi varian Omicron [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak cuma di Indonesia, masyarakat dunia juga tengah dihadapkan dengan varian Omicron yang lebih menular dari varian Delta, meskipun diketahui gejalanya sangat ringan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan per 15 Januari 2022 kasus konfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia ada 748 orang.

"Sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569 kasus dan transmisi lokal sebanyak 155," kata Nadia pada acara webinar Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries", Minggu (16/1/2021).

Kemenkes pun masih melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap 24 kasus Omicron positif lainnya. Sedangkan kasus probable Omicron saat ini ada 1.800 kasus.

Baca Juga: Asupan Vitamin D Ampuh Cegah Infeksi Saluran Pernafasan, Termasuk Covid-19

Disebutkan kasus varian Omicron datang dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Saat ini masih diberlakukan kebijakan setiap kasus Omicron positif harus dilakukan isolasi terpusat, baik di Wisma Atlet maupun rumah sakit rujukan. Namun jika kasus Omicron meningkat pesat, akan dibuka kemungkinan untuk isolasi mandiri di rumah tentunya dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan setempat.

Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1/2022).
Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1/2022).

Karena itu, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan dikarenakan varian Omicron cenderung tidak bergejala.

"Kami mendorong pemerintah melakukan testing dan tracing. penguatan genome sequencing pun harus terus dilakukan serta pemanfaatan aplikasi pedulilindungi terus diperkuat sebagai bagian dari upaya tracing serta melokalisir secara cepat jika terjadi kasus Omicron," jelasnya.

Siti Nadia Tarmizi juga mengatakan bahwa tahun ini Indonesia memegang G20 Presidency, artinya Indonesia akan (memiliki kontribusi strategis) dalam membuat kebijakan global, terutama bagaimana negara menyelesaikan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Alhamdulillah, Ashanty Sudah Sembuh dari Covid-19

Hingga saat ini sudah ada sepuluh vaksin yang mendapatkan izin dari Badan POM untuk digunakan di Indonesia, termasuk CoronaVac (Sinovac).

Tercatat capaian 280 juta dosis penduduk yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama dan kedua. Lebih rinici, 174 juta mendapat dosis pertama dan 119 juta mendapat dosis kedua.

Saat ini pemerintah juga sudah memulai vaksinasi booster, kurang lebih 1,4 juta penduduk sudah mendapatkannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI