Suara.com - Setelah hampir dua tahun pandemi virus corona Covid-19 berlalu, para ilmuwan telah menemukan seberapa efektif virus corona Covid-19 menginfeksi dan seberapa parah gejalanya.
Kini, penelitian baru pun menemukan beberapa efek virus corona Covid-19 yang bertahan lama. Salah satu gejala virus corona Covid-19 yang terlihat bertahan lama adalah gejala yang pertama kali diidentifikasi ketika positif Covid-19.
Pada awal tahun 2020 lalu, hilangnya indra penciuman dan perasa salah satu gejala utama virus corona Covid-19 yang dilaporkan.
Mereka yang kehilangan indra penciuman dan perasa pun disarankan untuk isolasi diri. Kini, penelitian menunjukkan itu juga bisa pertanda Long Covid-19.
Pada Juni 2021, sebuah penelitian menemukan bahwa dari 1.299 orang yang menderita Long Covid-19, sebanyak 10,8 persen atau 140 di antaranya menderita perubahan indra penciuman.
Kondisi ini juga dikenal sebagai sebutan parosmia, perubahan indra penciuman yang bisa mempengaruhi setiap orang secara berbeda.
Umumnya dilansir dari Express, orang akan menyadari dirinya mengalami perubahan indra ketika mencium aroma kopi. Beberapa orang mungkin mencium aroma sampah, telur busuk, bensin, zat asam atau bau busuk lainnya.
Meskipun parosmia adalah gejala yang bisa dialami beberapa orang. Pada beberapa orang, kondisi ini bisa berdampak negatif pada pola makan mereka.
Adapun makanan yang bisa memicu parosmia atau hilangnya indra penciuman, antara lain:
Baca Juga: Ingin Beli Air Purifier, Ini yang Mesti Dipertimbangkan Agar Bisa Cegah Penularan Virus Corona
- Ayam dan daging
- Bawang
- Telur
- Bawang putih
- Beras
Long Covid-19 adalah gejala virus corona Covid-19 yang berlangsung selama lebih dari 4 minggu setelah seseorang terinfeksi.