Suara.com - Brasil dan Spanyol masih melaporkan kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit pun penuh oleh pasien COVID-19.
Data Kementerian Kesehatan Spanyol mengungkap, jumlah orang yang positif COVID-19 di Spanyol sejak awal pandemi pada 2020 sudah mencapai delapan juta jiwa.
Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi COVID pada Kamis (13/1) bertambah 162.500 kasus.
Pada Jumat, tingkat infeksi virus corona selama 14 hari di negara itu meningkat menjadi 3.192 kasus per 100.000 orang, menurut data pemerintah. Tingkat tersebut meningkat dari 3.156 kasus per 100.000 orang pada Kamis.
Baca Juga: PTM Tetap Digelar Meski Ada Temuan Kasus COVID-19 di Sekolah, Dinkes DKI Terapkan Metode ACF
Hingga kini, jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi COVID-19 tercatat 8.093.036 dan jumlah total kematian mencapai 90,759 jiwa, menurut data tersebut.
Sejak November 2021, angka kasus infeksi COVID-19 terus melambung dan didorong oleh Omicron, varian yang sangat mudah menular, serta oleh pergerakan penduduk dalam jumlah besar saat Natal.
Namun demikian, jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit karena penyakit itu masih berada di bawah tingkat pada gelombang-gelombang sebelumnya.
Sementara itu di belahan bumi Amerika Selatan, Brasil melaporkan 112.286 kasus dan 251 kematian harian COVID-19.
Sejak awal pandemi dua tahun lalu, Brasil telah mencatat 22.927.203 kasus dan 620.796 kematian COVID-19, menurut data kemenkes.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Tracing Saat Ini Lebih Sulit Dilakukan, Ini 3 Faktor Penyebabnya
Jumlah kasus pada Jumat merupakan yang tertinggi sejak 23 Juni tahun lalu sekaligus lonjakan besar di hari yang sama tahun lalu, ketika 63.292 kasus dilaporkan.
Brasil mencatat jumlah kematian COVID-19 tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia. Brasil juga memiliki kasus terkonfirmasi tertinggi ketiga di belakang Amerika Serikat dan India. [ANTARA]