Suara.com - Seorang pria di Amerika Serikat mengaku penisnya mengecil setelah terinfeksi Covid-19. Akibatnya, pria yang enggan menyebutkan namanya itu kini mengalami masalah disfungsi ereksi.
"Ketika saya keluar dari rumah sakit, saya mengalami beberapa masalah disfungsi ereksi. Masalah itu kadang muncul, kadang membaik. Penis saya telah menyusut," tulis pria itu melalui surat kepada Slate's Podcast, dikutip dari Fox News.
Menurut pria tersebut, ukuran penisnya sebelum terinfeksi virus corona setidaknya di atas rata-rata.
"Tidak besar, tapi jelas lebih besar dari sekarang. Sekarang saya kehilangan sekitar satu setengah inci dan menjadi kurang dari rata-rata," imbuhnya.
Baca Juga: Gejala Varian Omicron, Waspadai Kondisi Ini ketika Bangun Tidur!
Dr. Ashley Winter, seorang ahli urologi di Oregon mengatakan kepada pembawa acara podcast Slate's bahwa penis menyusut setelah terinfeksi Covid-19 adalah hal yang mungkin.
Kepada lelaki tersebut, dokter Winter menyarankan untuk menggunakan obat-obatan seperti cialis atau viagra. Atau bahkan menggunakan alat ekstensi yang bisa menambah ukuran penis.
"Ini adalah hal-hal mudah yang dapat Anda lakukan di rumah, baik untuk mencegah pemendekan atau untuk mendapatkan kembali ukuran semula," katanya kepada pembawa acara podcast.
Berbagai penelitian terkait Covid-19 telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi dan masalah kesehatan lainnya.
Sebuah penelitian di Italia pada tahun lalu menemukan bahwa 28 persen pria yang tertular Covid-19 mengalami masalah disfungsi ereksi. Sementara hanya 9,33 persen pria yang tidak pernah tertular Covid-19 mengalami masalah yang sama.
Baca Juga: Ahli: Semprotan Hidung Mampu Tangkal Virus Corona Covid-19 hingga 8 Jam
Para peneliti di University of Miami juga menemukan bahwa disfungsi pembuluh darah yang meluas, atau disfungsi endotel, terkena dampak dari infeksi Covid-19. Pada akhirnya dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
“Dalam studi percontohan, kami menemukan bahwa pria yang sebelumnya tidak mengeluhkan disfungsi ereksi, berkembang menjadi disfungsi ereksi yang cukup parah setelah awal infeksi Covid-19,” kata Dr. Ranjith Ramasamy, profesor dan direktur Program Urologi Reproduksi Universitas Miami.
Para dokter di Urologists United for Vaccination Education jugavpernah menyatakan bahwa pria penyintas Covid-19 enam kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona dapat mempengaruhi pembuluh darah penis dengan cara yang sama seperti mempengaruhi pembuluh darah paru-paru," tulis para peneliti.